1.
Penegertian Desain penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang
disusun sedemikian rupa sehinggan peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap
pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam
penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan
sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tesebut. Desain penelitian
membantu peneliti untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan
sahih, objektif, akurat serta observasional (Setiadi. 2007: 127).
1.
Desain dalam merencanakan penelitian
2.
Desain pelaksanaan penelitian
-
Desain sampel
-
Desain alat ( Instrumen )
-
Desain analisa
Metode
Penelitian akan memberi gambaran atas:
1. Bagaimana
suatu Riset akan dilaksanakan; atau Bagaimana melanjutkan suatu riset yang
pernah ada.
2. Pertanyaan
dan tujuan/objektif
3. Teknik
atau instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
4. Jenis
data yang akan dikumpulkan
5. Bagaimana
cara yang akan digunakan peneliti untuk menganalisa data
6. Kesimpulan
yang dapat diperoleh
2.
Syarat
Desain Penelitian
Desain harus disusun dan dilaksanakan dengan penuh
perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk empiris yang kuat relevansinya dengan
pertanyaan penelitian. Terhadap hal penting yang perlu dinilai sebelum kita
menentukan jenis penelitian yaitu :
1. Sejak
awal peneliti harus menentukan apakah akan dilakukan intervensi dalam
penelitian tersebut, yaitu dengan melakukan penelitian intervensional
(eksperimental) atau apakah hanya
melakukan pengamatan saja tanpa intervensi yaitu dengan melakukan
pengamatan saja tanpa intervensi yaitu dengan melakukan observasional.
2. Bila
peneliti memilih studi observasional, perlu ditentukan apakah akan mengadakan
pengamatan sewaktu (cross sectional) atau melakukan follow up dalam jangka
waktu tertentu (longitudinal).
3. Apakah
akan dilakukan studi retrospektif yaitu meneliti peristiwa yang sudah
berlangsung atau prospektif yaitu dengan mengikuti subyek untuk meneliti
peristiwa yang belum terjadi (Setiadi. 2007: 127-128).
3.
Macam – Macam Metode Penelitian
1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh
filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji
secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan
terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam
penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode :
A. Deskriptif
(descriptive research) suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau.
B. Survei digunakan untuk
mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik
atau isu-isu tertentu.
C. Ekspos
Facto meneliti
hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang
dan dilaksanakan) oleh peneliti.
D. Komparatif Penelitian diarahkan
untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan
dalam aspek atau variabel yang diteliti.
E. Korelsional Penelitian ditujukan
untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.
F. Penelitian
Tindakan (action research) merupakan
penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan.
2. Penelitian kuantitatif
Eksperimental
Penelitian Eksperimental merupakan
penelitian yang palin murni kuantitatif, karena semua prinsip dan kaidah-kaidah
penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Ada beberapa variasi
dari penelitian eksperimental, yaitu :
A. eksperimen murni (true experimental)
Merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti
prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen.
B. eksperimen
kuasi (qusi experimental)
Pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya
adalah dalam pengontrolan variabel.
C. eksperimen lemah (weak experimental)
Merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan
perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama
sekali.
D. subjek
tunggal (single subject experimental).
Merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek
tunggal.
3.
Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative
research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
4.
Bentuk Penelitian
Bentuk
penelitian menurut desainnya terbagi secara jelas bisa dilihat pada bagan (Setiadi. 2007: 128):
Perbandingan
Riset Eksploratori, Deskriptif dan Kausal
No.
|
Karakteristik
|
Eksploratori
|
Deskriptif
|
Kausal
|
1.
|
Tujuan
|
Menemukan masalah, memberikan pemahaman atau
pandangan terhadap masalah/peluang
|
Menggambarkanprofil, sikap, motivasi, tingkat kepuasan,
aliran komunikasi, dsb.
|
Menentukan atau membuktikan hubungan sebab akibat
|
2.
|
Ciri-ciri
|
Relatif tidak terstruktur, relatif fleksibel,
informasi yang dicari ditetapkan dengan longgar, jumlah sampel kecil,
cenderung kurang representatif, analisa data cenderung kualitatif
|
Terstruktur formal, informasi yang dicari ditetapkan
dengan jelas, jumlah sampel besar, representatif, analisa data kuantitatif,
sering merupakan riset lanjutan dari eksploratori
|
Terstruktur, formal, informasi yang dicari
ditetapkan dengan jelas, jumlah sampel besar, representatif, analisa data
kuantitatif, satu/lebih variabl independen
|
3.
|
Metode
|
Data sekunder, diskusi grup terfokus, pendapat ahli,
wawancara mendalam, teknik proyeksi
|
Data sekunder, survei, opservasi
|
Eksperimen
|
4.
|
Hasil/temuan
|
Bersifat tentatif(Secara garis besar dan sementara
|
Berupa kesimpulan, merupakan masukan untuk mengambil
keputusan
|
Berupaya membri kesimpulan, membantu pengambilan
keputusan
|
A. Metode Riset Eksploratori (Exploratory Research)
Pengertian riset eksploratori adalah riset yang ditujukan untuk mengeksplor
atau untuk mengumpulkan pemahaman mendalam mengenai suatu masalah, bukan untuk
menguji variabel karena variabel-tersebut biasanya belum diketahui dan baru
akan diketahui melalui riset. Riset eksploratori bersifat fleksibel dan tidak
terstruktur. Umumnya riset ini berbentuk riset kualitatif dengan metode
pengumpulan data yang lazim digunakan yaitu wawancara dan Focus Group
Discussion.
Kapan Exploratory
Research digunakan?
Exploratory research
biasa digunakan oleh perusahaan untuk berbagai tujuan seperti:
• Untuk memformulasikan rumusan masalah agar lebih jelas.
Perusahaan terkadang
ingin melakukan penelitian mengenai produk mereka namun belum mengetahui apa
sebenarnya masalah produk mereka. Untuk itu biasanya perusahaan melakukan studi
pendahuluan berupa riset kualitatif, misalnya dengan melakukan FGD kepada
beberapa konsumen lama sehingga diketahui kekurangan dari produk atau bagaimana
tanggapan konsumen terhadap produk tersebut.
• Untuk mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan.
Sebagai contoh, perusahaan ingin membuat keputusan apakah akan memfokuskan
pada promosi above the line atau below the line. Untuk memperoleh pertimbangan
mengenai kebijakan tersebut maka perusahaan melakukan wawancara kepada sejumlah
ahli.
• Untuk membantu membangun hipotesis.
Hipotesis adalah dugaan
sementara dari rumusan masalah. Hipotesis yang baik mempertimbangkan berbagai
faktor, namun landasan teori yang tersedia seringkali tidak cukup lengkap. Oleh
karena itu kita dapat melakukan riset pendahuluan (prior exploratory research)
sebelum melakukan riset yang sebenarnya untuk mengetahui faktor-faktor yang
diduga dapat berpengaruh pada variabel yang diteliti.
Exploratory Research dan Qualitative Research Dari tujuan riset
eksploratori seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya sebenarnya kita sudah
dapat menduga bahwa desain riset eksploratori akan menggunakan metode riset
kualitatif. Perbedaan riset kualitatif dengan riset kuantitatif yang sangat
jelas adalah dari metode pengumpulan dan analisis data. Secara umum ada dua
prosedur untuk riset eksploratori yang menggunakan metode kualitatif: secara
langsung dan tidak langsung. Metode langsung artinya peneliti secara langsung,
bertatap muka, dengan responden. Metode langsung ini meliputi Focus Group dan
Depth Interview. Kemudian metode tidak langsung yaitu dengan cara periset
menyamar/ tidak diketahui oleh responden. Dalam melakukan riset kualitatif
responden tidak boleh menyadari apa sebenarnya tujuan riset yang kita lakukan
karena hal tersebut dapat memanipulasi jawaban.
B. Metode Riset Konklusif (Conclusive
Research) atau Riset Eksplanatori
Riset konklusif adalah
tipe riset yang lebih formal dan terstruktur daripada riset eksploratori. Riset
ini digunakan untuk menguji variabel-variabel penelitian dan biasanya
menggunakan metode analisis data kuantitatif.
Kapan kita menggunakan riset konklusif ?
• Riset konklusif merupakan riset yang paling banyak
digunakan oleh perusahaan dan akademisi karena hasil temuan riset konklusif
menggunakan angka statistik sehingga paling mungkin digunakan sebagai acuan
dalam mengambil keputusan.
• Biasa digunakan untuk mengukur pangsa pasar, studi pasar
(misal: market size, ketersediaan distributor, dan profil konsumen), studi
mengenai penjualan (contohnya untuk meneliti pengaruh kemasan terhadap intensi
pembelian, dan sebagainya), dan untuk tes pasar.
Apa saja klasifikasi
riset konklusif? Riset konklusif dibagi menjadi 2 yaitu riset deskriptif
(descriptive research) dan riset kausal (causal research).
1. Riset Deskriptif
(Descriptive Research)
Riset deskriptif adalah
riset yang bertujuan untuk mendeskripsikan sesuatu – biasanya karakteristik
pasar. Asumsi dasar dalam riset deskriptif adalah peneliti sudah memiliki
pengetahuan mengenai apa yang diteliti dan responden pernah mengalami fenomena
yang diteliti. Kita tidak dapat melakukan riset deskriptif mengenai “Iphone”
kepada responden yang belum tahu “Iphone”. Biasanya pengambilan data riset ini
menggunakan survei atau sensus.
Secara umum sebuah
desain riset deskriptif yang baik mengandung spesifikasi yang jelas mengenai:
- Siapa yang menjadi
responden?
- Informasi apa yang
diperlukan dari responden?
- Kapan informasi
tersebut diambil dari responden?
- Dimana menghubungi
responden?
- Mengapa informasi tersebut
harus diperoleh dari responden?
- Bagaimana caranya memperoleh informasi
tersebut?
Riset deskripsi ini dibagi menjadi dua :
Riset deskripsi ini dibagi menjadi dua :
a.
Cross-sectional research
Cross-sectional
research adalah sebuah desain riset dimana data diambil hanya sekali dalam satu
waktu tertentu. Data yang diambil bisa dari satu kelompok responden/narasumber
(single cross sectional design), bisa juga diambil dari beberapa kelompok
responden/narasumber yang berbeda (multiple cross-sectional design).
b. Longitudinal
research
Longitudinal
research yaitu desain riset dimana data diambil selama interval waktu tertentu
dari kelompok responden yang sama. Riset ini bertujuan untuk melihat apakah ada
perubahan perilaku responden selama jangka waktu tertentu. Jadi desain riset
ini cocok digunakan untuk penelitian yang berkaitan dengan waktu. Misalnya,
periset ingin mengetahui bagaimana perilaku konsumen maskapai penerbangan
selama musim panas dan musim dingin.
Kekurangan utama
riset longitudinal adalah masalah representatif data. Karena responden untuk
desain riset ini harus sama selama periode waktu tertentu sementara beberapa
faktor dapat mempengaruhi responden seperti kematian, responden yang keluar
dari kesepakatan, dan keterbatasan kemampuan perusahaan untuk menyediakan
fasilitas penelitian untuk jangka waktu yang lama
Cross-sectional
research Vs Longitudinal research
Berikut
keunggulan dan kekurangan relatif desain riset cross-sectional dan longitudinal
secara umum. Tanda (+) menunjukan keunggulan komparatif, sedangkan tanda (-)
menunjukan kekurangan komparatif.
2. Riset Kausal (Causal Research)
Riset kausal adalah desain
riset yang bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dari variabel yang
diteliti.
Kapan menggunakan desain riset ini?
Ada dua tujuan dimana riset kausal banyak
digunakan yaitu:
1. Untuk
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor mana yang menjadi penyebab
dan yang menjadi akibatnya, serta untuk mengetahui sifat dari hubungan antar
faktor tersebut.
2. Dapat
digunakan untuk meneliti responden yang belum pernah mengalami fenomena
tersebut. Biasa dengan eksperimen.
Contoh riset kausal (Causal Research)
Sebuah produsen obat nyamuk bermaksud untuk
meluncurkan produk obat nyamuk jenis baru berbentuk kertas. Produk ini belum
pernah ada di pasaran. Untuk menguji apakah bentuk baru tersebut akan lebih
disukai oleh konsumen atau tidak, produsen mengujinya melalui eksperimen.
Variabel penyebab (independent variable) adalah bentuk baru obat nyamuk.
Variabel akibat (dependent variable) adalah kemudahan konsumen menggunakan dan
tingkat keluhan konsumen. Responden diberikan sample produk lama dan calon
produk baru kemudian periset melihat bagaimana tanggapan responden terhadap
produk baru dibandingkan produk lama.
Jenis
penelitian observasional
Berbagai
bentuk penelitian observasional antara lain adalah : deskriptif (survey dan
studi kasus), dan analitik (cross
seksional, sub control dan cohort) (Setiadi. 2007: 128).
1. Penelitian
observasional deskriptif
Metode
penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif.
Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini
dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi,
pengolahan, membuat kesimpulan dan laporan (Setiadi. 2007: 129).
Metode
penelitian deskriptif juga diharapkan seorang peneliti berusaha untuk
memaparkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data, jadi ia juga
menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikan data. Penelitian ini juga
bisa bersifat komparatif, korelatif ataupun analitik (Setiadi. 2007: 129).
Masalah
yang layak diteliti dalam penelitian ini adalah masalah yang sedang banyak dihadapi saat ini, khususnya di bidang
pelayanan masyarakat. Masalah ini baik yang berkaitan dengan aspek yang cukup
banyak, menelaah satu kasus tunggal, mengadakan perbandingan, antara satu hal
dengan hal lain, melihat pengaruh sesuatu terhadap factor yang lain atau
melihat hubungan suatu gejala dengan factor yang lain (Setiadi. 2007: 129).
Contoh
:
Penelitian
mengenai sikap para petugas kesehatan di poli pada pasien yang berkunjung, atau
studi tentang tingkat kepuasan pasien yang dirawat di ruang rawat IRNA Bedah G
RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemaparan
bagaimana sikap seorang petugas jaga di poli rawat jalan, dan juga bagaimana
tingkat kepuasan seorang pasien yang sedang dirawat di IRNA Bedah G Dr. Ramelan
Surabaya (Setiadi. 2007: 129).
Ciri-ciri
dari penelitian deskriptif adalah :
a. Pada
umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan hipotesis atau
tidak
b. Merancang
cara pendekatan, hal yang meliputi macam datanya, penentuan sampelnya,
penentuan metode pengumpulan datanya dan penyajian hasilnya.
c. Tidak
perlu kelompok pembanding
d. Tidak
mencari penyebab suatu masalah
e. Mengumpulkan
data
f.
Penyusunan laporan (Setiadi.
2007: 130)
Langkah- langkah
penelitian deskriptif
Secara
umum langkah- langkah yang harus ditempuh dalam penelitian deskriptif ini tidak
berbeda dengan metode penelitian yang lain, yaitu :
a. Memilih
masalah yang akan diteliti
b. Merumuskan
dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut
diadakan studi pedahuluan untuk menghimpun informasi dan teori sebagai dasar
penyusunan kerangka konsep penelitian.
c. Membuat
asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis
d. Dalam
penelitian deskriptif tidak diharuskan membuat hipotesis
e. Menentukan
desain penelitian, metode pengumpulan data, kriteria atau kategori untuk
membedakan data yang akan diteliti dan yang tidak diteliti
f.
Menentukan teknik dan
alat pengumpul data (instrumen/kuesioner)
g. Melaksanakan
penelitian atau pengumpulan data
h. Melakukan
pengolahan atau analiasis data (untuk menguji hipotesis)
i.
Melakukan pembahasan
serta menarik kesimpulan hasil penelitian (Setiadi. 2007: 130-131)
SURVEY
Survey
adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan
obyek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu. Informasi yang
disediakan biasanya berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan
antara variable dalam satu populasi.
Pada survey tidak ada intervensi. Keuntunga dari survey adalah dapat
menjaring responden secara luas dan dapat mendapatkan informs yang
bermacam-macam serta hasil informasi dapat digunakan untuk tujuan lainnya.
Misalnya untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. Jadi survey bukan semata dilakukan untuk
membuat deskripsi tentang suatu keadaan, melainkan untuk juga menjelaskan
tentang hubungan antara variable yang diteliti, dari obyek yang memiliki unit
atau individu yang cukup banyak. Oleh sebab itu dalam melaksanakan survey
biasanya hasilnya dibuat suatu analisis secara kuantitatif terhadap data yang
telah dikumpulkan. (Setiadi. 2007: 131)
Rancangan penelitian
survei
Survei
adalah suatu rancangan yang digunakan
untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,distribusi,dan
hubungan antarvariabel dalam suatu populasi. Pada survei, tidak ada intervensi.
Survei mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan,
pendapat, perilaku, dan nilai (Nursalam. 2008: 82). Terdapat tiga metode yang
seringa digunakan dalam mengumpulkan data survey :
(1)
wawancara melalui telepon,
(2)
wawancara langsung- tatap muka, dan
(3)
tanya jawab dengan penyebaran kuesioner melalui surat. Keuntungan survei adalah
dapat menjaring responden secara luas dan dapat memperoleh berbagai informasi
serta hasil informasi dapat dipergunakan untuk tujuan lain. Akan tetapi
informasi yang didapat dari survei seringkali cenderung bersifat seperfisial.
Oleh karena itu, pada penelitian survei akan lebih baik jika dilaksanakan
analisis secara bertahap (Nursalam. 2008: 82).
Instrumen
penelitian survei
Penelitian
– penelitian yang menggunakan teknik sampling, kecuali penelitian
eksperimental dan penelitian
penyelidikan naturalistik termasuk kedalam kategori metode – metode penelitian
suvei atau analisis survei. Pada metode penelitian survei atau analisis survei,
instrument penelitian yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kuesioner dan pedoman
wawancara. Kuesioner dan pedoman wawancara digunakan dengan cara yang berbeda
dan data yang diperoleh umumnya berbedapula, meskipun respondennya juga sama.
Kuesioner
Kuesioner
atau angket paling umum dipakai dalam metode-metode penelitian survei, saat
penelitian mengajukan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada sekelompok
populasi atau representatifnya. Dilihat dari permukaan, kuesioner adakalanya
sulit dibedakan dengan instrumen tes, akan tetapi dari segi isi dan kedudukan
subjek di dalamnya, kuesioner berbeda dengan instrumen tes. Pada sebuah
kuesioner, peneliti menyajikanalternatif pilihan atau kategori jawaban, dengan
tidak menentukan mana pilihan yang salah atau benar. Kuesioner sebagai alat
pengumpul data penelitian dirumuskan dengan kriteria tertentu. Kuesioner yang
dirumuskan tanpa kriteria yang jelas, tidak banyak manfaatnya dilihat dari
tujuan penelitian dan hipotesis yang akan di uji. Kriteria ini sebenarnya
merupakan media penghubung antara peneliti dan respoden, oleh karena data yang
dikehendaki sejalan dengan baik jika antara penelitian yang akan diuji,hanya
akan didapat dengan tujuan atau hipotesis penelitian yang akan diuji, hanya akan
didapat dengan baik jika antara peneliti dan responden tidak ada jurang
kognitif yang lebar, perbedaan nuansa yang ekstrem, dan perbedaan makna
konotatif yang kentara.sebagai misal,status sosial tinggi, sedang, dan rendah
dipersepsikan berbeda oleh responden yang berasal dari lingkungan sosial
ekonomi yang berbeda pula.
kuesioner
sebagai alat pengumpul data disusun oleh peneliti dengan keragaman tertentu.
Keragaman ini ditentukan oleh beberapa hal, seperti jenis data/ informasi yang
dikehendaki, tingkat penguasaan peneliti terhadap fokus dan karakrentang opini
atau pendapatteristik umum responden. Keragaman kuesioner dimaksud meliputi
hal-hal sebagai berikut: a. Jenis pertanyaan dalam kuesioner
Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner meliputi pertanyaan rentang fakta,
pertanyaan informatif atau pengetahuan, pertanyaan tentang opini atau pendapat,
dan pertanyaan persepsi. Pertanyaan tentang fakta Pertanyaan tentang fakta
adalah pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal
yang ada pada diri responden atau yang dipahami secara jelas oleh responden.
Pertanyaan ini paling banyak dipakai dalam penelitian survei dimaksudkan untuk
mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya. Pertanyaan tentang fakta terdiri dari
beberapa jenis, seperti berikut ini: 1) Pertanyaan yang menjawabnya hampir
dapat dipastikan oleh peneliti,sehubung dengan jawaban diatas pertanyaan itu
relatif dapat diterka dari permukaan. Contoh: Apakah pekerjaan anda?
Keterangan: jika pertanyaan itu diajukan kepada kepala keluarga yang tinggal
didesa tradisional, hampir dipastikan jawabannya adalah tani. 2) Pertanyaan
yang dimaksudkan untuk membuat klasifikasi. Contoh: Jenis kelamin a. Pria b.
Wanita Keterangan : misalnya, peneliti ingin mengetahui ada perbedaan persepsi
antara pria dan wanita mengenai suatu gejala tertentu. 3) Pertanyaan yang
dimaksudkan untuk mendapatkan fakta mengenai responden sendiri atau beberapa
aspek yang terkait langsung dengan dirinya. Contoh: Apakah agama anda? Berapa
gaji tetap anda? 4) Pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan fakta
mengenai gejalatertentu diluar diri responden, namun diketahuinya secara pasti.
Contoh: Ada berapa kepala keluarga penghuni desa gunung mesir ini? Tuan
A,berapa orang puteranya? Tuan B, berapa orang puteranya?
Pertanyaan
tentang pendapat
Pertanyaan
tentang pendapat relatif mudah menyusunnya, sebaliknya hal itu cenderung
menyebabkan responden relatif lebih sukar menjawabnya dari pad pertanyaan fakta. Pertanyan tentang
pendapat ini dimaksud oleh peneliti untuk
mengetahui pendapat responden mengenai gejala umum diluar dirinya atau public opinion pools
(bailey,1982), meski juga dapat berupa pendapat
responden mengenai gejala yang ada padsa dirinya sendiri . pertanyaan
pendapat banyak sekali fokusnya, seperti
moral, kebudayaan, harga diri dan
sebagainya (Nazir, 1985). Juga dapat pula memuat hal – hal yang berkaitan dengan masalah politik, proyeksi ke depan
(kuantitatif), kualitas suatu subjek, dan sebagainya.
Pertanyaan
tentang pendapat ada dua jenis, yaitu :
1. Pertanyaan
yang dimaksudkan untuk menggali pendapat responden mengenai gejala diluar
dirinya
Contoh :
a. Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan
pemerintah menaikan harga obat?
b. Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan sistem promosi bagu tenaga perawat
di lingkungan rumah sakit X?
2. Pertanyaan yang dimaksud untuk
menggali pendapat responden mengenai gejala pada dirinya sendiri
Contoh :
a. Sebagai perawat, jika anda ditawari pekerjaan
dilembaga swasta dengan gaji yang lebih besar, akan tetapi anda harus meninggalkan
pekerjaan sekarang; apakah anda akan menerima penawaran tersebut?
b. Beberapa saat sebelum votingb, ternyata and
mengundurkan diri sebagai calon direktur rumah sakit Z. apa alasan utama anda?
0 komentar:
Posting Komentar