FOLLOW SOSIAL MEDIA KAMI

.

Bagikan

Bagikan
Kunjungi kelompokakuntansi.blogspot.com

Desain Riset - Metodologi Penelitian

       1.      Penegertian Desain penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehinggan peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tesebut. Desain penelitian membantu peneliti untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan sahih, objektif, akurat serta observasional (Setiadi. 2007: 127).
1. Desain dalam merencanakan penelitian
2. Desain pelaksanaan penelitian
- Desain sampel
- Desain alat ( Instrumen )
- Desain analisa

Metode Penelitian akan memberi gambaran atas:
1.         Bagaimana suatu Riset akan dilaksanakan; atau Bagaimana melanjutkan suatu riset yang pernah ada.
2.         Pertanyaan dan tujuan/objektif
3.         Teknik atau instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data
4.         Jenis data yang akan dikumpulkan
5.         Bagaimana cara yang akan digunakan peneliti untuk menganalisa data
6.         Kesimpulan yang dapat diperoleh

      2.      Syarat Desain Penelitian
Desain harus disusun dan dilaksanakan dengan penuh perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk empiris yang kuat relevansinya dengan pertanyaan penelitian. Terhadap hal penting yang perlu dinilai sebelum kita menentukan jenis penelitian yaitu :
1.      Sejak awal peneliti harus menentukan apakah akan dilakukan intervensi dalam penelitian tersebut, yaitu dengan melakukan penelitian intervensional (eksperimental) atau apakah hanya  melakukan pengamatan saja tanpa intervensi yaitu dengan melakukan pengamatan saja tanpa intervensi yaitu dengan melakukan observasional.
2.      Bila peneliti memilih studi observasional, perlu ditentukan apakah akan mengadakan pengamatan sewaktu (cross sectional) atau melakukan follow up dalam jangka waktu tertentu (longitudinal).
3.      Apakah akan dilakukan studi retrospektif yaitu meneliti peristiwa yang sudah berlangsung atau prospektif yaitu dengan mengikuti subyek untuk meneliti peristiwa yang belum terjadi (Setiadi. 2007: 127-128).

3. Macam – Macam Metode Penelitian
1.  Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode :
A.    Deskriptif (descriptive research) suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau.
B.     Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu.

C.     Ekspos Facto meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti.

D.    Komparatif Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti.

E.     Korelsional Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.

F.      Penelitian Tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan.

2Penelitian kuantitatif Eksperimental
Penelitian Eksperimental merupakan penelitian yang palin murni kuantitatif, karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu :

A.     eksperimen murni (true experimental)
Merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen.
B.     eksperimen kuasi (qusi experimental)
Pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel.
C.      eksperimen lemah (weak experimental)
Merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali.
D.     subjek tunggal (single subject experimental).
Merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.

3.       Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

     4.       Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian menurut desainnya terbagi secara jelas bisa dilihat pada bagan  (Setiadi. 2007: 128):
 







Perbandingan Riset Eksploratori, Deskriptif dan Kausal

 No.
Karakteristik
Eksploratori
Deskriptif
Kausal
1.
Tujuan
Menemukan masalah, memberikan pemahaman atau pandangan terhadap masalah/peluang
Menggambarkanprofil, sikap, motivasi, tingkat kepuasan, aliran komunikasi, dsb.
Menentukan atau membuktikan hubungan sebab akibat
2.
Ciri-ciri
Relatif tidak terstruktur, relatif fleksibel, informasi yang dicari ditetapkan dengan longgar, jumlah sampel kecil, cenderung kurang representatif, analisa data cenderung kualitatif

Terstruktur formal, informasi yang dicari ditetapkan dengan jelas, jumlah sampel besar, representatif, analisa data kuantitatif, sering merupakan riset lanjutan dari eksploratori
Terstruktur, formal, informasi yang dicari ditetapkan dengan jelas, jumlah sampel besar, representatif, analisa data kuantitatif, satu/lebih variabl independen
3.
Metode
Data sekunder, diskusi grup terfokus, pendapat ahli, wawancara mendalam, teknik proyeksi

Data sekunder, survei, opservasi
Eksperimen
4.
Hasil/temuan
Bersifat tentatif(Secara garis besar dan sementara
Berupa kesimpulan, merupakan masukan untuk mengambil keputusan
Berupaya membri kesimpulan, membantu pengambilan keputusan

A. Metode Riset Eksploratori (Exploratory Research)

Pengertian riset eksploratori adalah riset yang ditujukan untuk mengeksplor atau untuk mengumpulkan pemahaman mendalam mengenai suatu masalah, bukan untuk menguji variabel karena variabel-tersebut biasanya belum diketahui dan baru akan diketahui melalui riset. Riset eksploratori bersifat fleksibel dan tidak terstruktur. Umumnya riset ini berbentuk riset kualitatif dengan metode pengumpulan data yang lazim digunakan yaitu wawancara dan Focus Group Discussion.

Kapan Exploratory Research digunakan?

Exploratory research biasa digunakan oleh perusahaan untuk berbagai tujuan seperti:

•           Untuk memformulasikan rumusan masalah agar lebih jelas.
Perusahaan terkadang ingin melakukan penelitian mengenai produk mereka namun belum mengetahui apa sebenarnya masalah produk mereka. Untuk itu biasanya perusahaan melakukan studi pendahuluan berupa riset kualitatif, misalnya dengan melakukan FGD kepada beberapa konsumen lama sehingga diketahui kekurangan dari produk atau bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk tersebut.

•           Untuk mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan.
Sebagai contoh, perusahaan ingin membuat keputusan apakah akan memfokuskan pada promosi above the line atau below the line. Untuk memperoleh pertimbangan mengenai kebijakan tersebut maka perusahaan melakukan wawancara kepada sejumlah ahli.

•           Untuk membantu membangun hipotesis.
Hipotesis adalah dugaan sementara dari rumusan masalah. Hipotesis yang baik mempertimbangkan berbagai faktor, namun landasan teori yang tersedia seringkali tidak cukup lengkap. Oleh karena itu kita dapat melakukan riset pendahuluan (prior exploratory research) sebelum melakukan riset yang sebenarnya untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga dapat berpengaruh pada variabel yang diteliti.
Exploratory Research dan Qualitative Research Dari tujuan riset eksploratori seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya sebenarnya kita sudah dapat menduga bahwa desain riset eksploratori akan menggunakan metode riset kualitatif. Perbedaan riset kualitatif dengan riset kuantitatif yang sangat jelas adalah dari metode pengumpulan dan analisis data. Secara umum ada dua prosedur untuk riset eksploratori yang menggunakan metode kualitatif: secara langsung dan tidak langsung. Metode langsung artinya peneliti secara langsung, bertatap muka, dengan responden. Metode langsung ini meliputi Focus Group dan Depth Interview. Kemudian metode tidak langsung yaitu dengan cara periset menyamar/ tidak diketahui oleh responden. Dalam melakukan riset kualitatif responden tidak boleh menyadari apa sebenarnya tujuan riset yang kita lakukan karena hal tersebut dapat memanipulasi jawaban.

B. Metode Riset Konklusif (Conclusive Research) atau Riset Eksplanatori

Riset konklusif adalah tipe riset yang lebih formal dan terstruktur daripada riset eksploratori. Riset ini digunakan untuk menguji variabel-variabel penelitian dan biasanya menggunakan metode analisis data kuantitatif.

Kapan kita menggunakan riset konklusif ?

•           Riset konklusif merupakan riset yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dan akademisi karena hasil temuan riset konklusif menggunakan angka statistik sehingga paling mungkin digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
•           Biasa digunakan untuk mengukur pangsa pasar, studi pasar (misal: market size, ketersediaan distributor, dan profil konsumen), studi mengenai penjualan (contohnya untuk meneliti pengaruh kemasan terhadap intensi pembelian, dan sebagainya), dan untuk tes pasar.
Apa saja klasifikasi riset konklusif? Riset konklusif dibagi menjadi 2 yaitu riset deskriptif (descriptive research) dan riset kausal (causal research).

1. Riset Deskriptif (Descriptive Research)
Riset deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk mendeskripsikan sesuatu – biasanya karakteristik pasar. Asumsi dasar dalam riset deskriptif adalah peneliti sudah memiliki pengetahuan mengenai apa yang diteliti dan responden pernah mengalami fenomena yang diteliti. Kita tidak dapat melakukan riset deskriptif mengenai “Iphone” kepada responden yang belum tahu “Iphone”. Biasanya pengambilan data riset ini menggunakan survei atau sensus.
Secara umum sebuah desain riset deskriptif yang baik mengandung spesifikasi yang jelas mengenai:
- Siapa yang menjadi responden?
- Informasi apa yang diperlukan dari responden?
- Kapan informasi tersebut diambil dari responden?
- Dimana menghubungi responden?
- Mengapa informasi tersebut harus diperoleh dari responden?
- Bagaimana caranya memperoleh informasi tersebut?

Riset deskripsi ini dibagi menjadi dua :

a. Cross-sectional research
Cross-sectional research adalah sebuah desain riset dimana data diambil hanya sekali dalam satu waktu tertentu. Data yang diambil bisa dari satu kelompok responden/narasumber (single cross sectional design), bisa juga diambil dari beberapa kelompok responden/narasumber yang berbeda (multiple cross-sectional design).

b. Longitudinal research
Longitudinal research yaitu desain riset dimana data diambil selama interval waktu tertentu dari kelompok responden yang sama. Riset ini bertujuan untuk melihat apakah ada perubahan perilaku responden selama jangka waktu tertentu. Jadi desain riset ini cocok digunakan untuk penelitian yang berkaitan dengan waktu. Misalnya, periset ingin mengetahui bagaimana perilaku konsumen maskapai penerbangan selama musim panas dan musim dingin.
Kekurangan utama riset longitudinal adalah masalah representatif data. Karena responden untuk desain riset ini harus sama selama periode waktu tertentu sementara beberapa faktor dapat mempengaruhi responden seperti kematian, responden yang keluar dari kesepakatan, dan keterbatasan kemampuan perusahaan untuk menyediakan fasilitas penelitian untuk jangka waktu yang lama

Cross-sectional research Vs Longitudinal research
Berikut keunggulan dan kekurangan relatif desain riset cross-sectional dan longitudinal secara umum. Tanda (+) menunjukan keunggulan komparatif, sedangkan tanda (-) menunjukan kekurangan komparatif. 

2. Riset Kausal (Causal Research)
Riset kausal adalah desain riset yang bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dari variabel yang diteliti.
Kapan menggunakan desain riset ini?

Ada dua tujuan dimana riset kausal banyak digunakan yaitu:
1.         Untuk penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor mana yang menjadi penyebab dan yang menjadi akibatnya, serta untuk mengetahui sifat dari hubungan antar faktor tersebut.
2.         Dapat digunakan untuk meneliti responden yang belum pernah mengalami fenomena tersebut. Biasa dengan eksperimen.

Contoh riset kausal (Causal Research)
Sebuah produsen obat nyamuk bermaksud untuk meluncurkan produk obat nyamuk jenis baru berbentuk kertas. Produk ini belum pernah ada di pasaran. Untuk menguji apakah bentuk baru tersebut akan lebih disukai oleh konsumen atau tidak, produsen mengujinya melalui eksperimen. Variabel penyebab (independent variable) adalah bentuk baru obat nyamuk. Variabel akibat (dependent variable) adalah kemudahan konsumen menggunakan dan tingkat keluhan konsumen. Responden diberikan sample produk lama dan calon produk baru kemudian periset melihat bagaimana tanggapan responden terhadap produk baru dibandingkan produk lama.

Jenis penelitian observasional
Berbagai bentuk penelitian observasional antara lain adalah : deskriptif (survey dan studi kasus), dan analitik (cross  seksional, sub control dan cohort) (Setiadi. 2007: 128).
1.      Penelitian observasional deskriptif
Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan, membuat kesimpulan dan laporan (Setiadi. 2007: 129).
Metode penelitian deskriptif juga diharapkan seorang peneliti berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikan data. Penelitian ini juga bisa bersifat komparatif, korelatif ataupun analitik (Setiadi. 2007: 129).
Masalah yang layak diteliti dalam penelitian ini adalah masalah yang sedang banyak  dihadapi saat ini, khususnya di bidang pelayanan masyarakat. Masalah ini baik yang berkaitan dengan aspek yang cukup banyak, menelaah satu kasus tunggal, mengadakan perbandingan, antara satu hal dengan hal lain, melihat pengaruh sesuatu terhadap factor yang lain atau melihat hubungan suatu gejala dengan factor yang lain (Setiadi. 2007: 129).
Contoh :
Penelitian mengenai sikap para petugas kesehatan di poli pada pasien yang berkunjung, atau studi tentang tingkat kepuasan pasien yang dirawat di ruang rawat IRNA Bedah G RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemaparan bagaimana sikap seorang petugas jaga di poli rawat jalan, dan juga bagaimana tingkat kepuasan seorang pasien yang sedang dirawat di IRNA Bedah G Dr. Ramelan Surabaya (Setiadi. 2007: 129).

Ciri-ciri dari penelitian deskriptif adalah :
a.       Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan hipotesis atau tidak
b.      Merancang cara pendekatan, hal yang meliputi macam datanya, penentuan sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya dan penyajian hasilnya.
c.       Tidak perlu kelompok pembanding
d.      Tidak mencari penyebab suatu masalah
e.       Mengumpulkan data
f.        Penyusunan laporan (Setiadi. 2007: 130)
Langkah- langkah penelitian deskriptif
Secara umum langkah- langkah yang harus ditempuh dalam penelitian deskriptif ini tidak berbeda dengan metode penelitian yang lain, yaitu :
a.       Memilih masalah yang akan diteliti
b.      Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pedahuluan untuk menghimpun informasi dan teori sebagai dasar penyusunan kerangka konsep penelitian.
c.       Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar perumusan hipotesis
d.      Dalam penelitian deskriptif tidak diharuskan membuat hipotesis
e.       Menentukan desain penelitian, metode pengumpulan data, kriteria atau kategori untuk membedakan data yang akan diteliti dan yang tidak diteliti
f.        Menentukan teknik dan alat pengumpul data (instrumen/kuesioner)
g.      Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data
h.      Melakukan pengolahan atau analiasis data (untuk menguji hipotesis)
i.        Melakukan pembahasan serta menarik kesimpulan hasil penelitian (Setiadi. 2007: 130-131)
SURVEY
Survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan obyek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu. Informasi yang disediakan biasanya berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antara variable dalam satu populasi.  Pada survey tidak ada intervensi. Keuntunga dari survey adalah dapat menjaring responden secara luas dan dapat mendapatkan informs yang bermacam-macam serta hasil informasi dapat digunakan untuk tujuan lainnya. Misalnya untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.  Jadi survey bukan semata dilakukan untuk membuat deskripsi tentang suatu keadaan, melainkan untuk juga menjelaskan tentang hubungan antara variable yang diteliti, dari obyek yang memiliki unit atau individu yang cukup banyak. Oleh sebab itu dalam melaksanakan survey biasanya hasilnya dibuat suatu analisis secara kuantitatif terhadap data yang telah dikumpulkan. (Setiadi. 2007: 131)
Rancangan penelitian survei
Survei adalah suatu  rancangan yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,distribusi,dan hubungan antarvariabel dalam suatu populasi. Pada survei, tidak ada intervensi. Survei mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai (Nursalam. 2008: 82). Terdapat tiga metode yang seringa digunakan dalam mengumpulkan data survey :
(1) wawancara melalui telepon,
(2) wawancara langsung- tatap muka, dan
(3) tanya jawab dengan penyebaran kuesioner melalui surat. Keuntungan survei adalah dapat menjaring responden secara luas dan dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil informasi dapat dipergunakan untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat dari survei seringkali cenderung bersifat seperfisial. Oleh karena itu, pada penelitian survei akan lebih baik jika dilaksanakan analisis secara bertahap (Nursalam. 2008: 82).

Instrumen penelitian survei
Penelitian – penelitian yang menggunakan teknik sampling, kecuali penelitian eksperimental  dan penelitian penyelidikan naturalistik termasuk kedalam kategori metode – metode penelitian suvei atau analisis survei. Pada metode penelitian survei atau analisis survei, instrument penelitian yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kuesioner dan pedoman wawancara. Kuesioner dan pedoman wawancara digunakan dengan cara yang berbeda dan data yang diperoleh umumnya berbedapula, meskipun respondennya juga sama.
Kuesioner
Kuesioner atau angket paling umum dipakai dalam metode-metode penelitian survei, saat penelitian mengajukan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada sekelompok populasi atau representatifnya. Dilihat dari permukaan, kuesioner adakalanya sulit dibedakan dengan instrumen tes, akan tetapi dari segi isi dan kedudukan subjek di dalamnya, kuesioner berbeda dengan instrumen tes. Pada sebuah kuesioner, peneliti menyajikanalternatif pilihan atau kategori jawaban, dengan tidak menentukan mana pilihan yang salah atau benar. Kuesioner sebagai alat pengumpul data penelitian dirumuskan dengan kriteria tertentu. Kuesioner yang dirumuskan tanpa kriteria yang jelas, tidak banyak manfaatnya dilihat dari tujuan penelitian dan hipotesis yang akan di uji. Kriteria ini sebenarnya merupakan media penghubung antara peneliti dan respoden, oleh karena data yang dikehendaki sejalan dengan baik jika antara penelitian yang akan diuji,hanya akan didapat dengan tujuan atau hipotesis penelitian yang akan diuji, hanya akan didapat dengan baik jika antara peneliti dan responden tidak ada jurang kognitif yang lebar, perbedaan nuansa yang ekstrem, dan perbedaan makna konotatif yang kentara.sebagai misal,status sosial tinggi, sedang, dan rendah dipersepsikan berbeda oleh responden yang berasal dari lingkungan sosial ekonomi yang berbeda pula.
kuesioner sebagai alat pengumpul data disusun oleh peneliti dengan keragaman tertentu. Keragaman ini ditentukan oleh beberapa hal, seperti jenis data/ informasi yang dikehendaki, tingkat penguasaan peneliti terhadap fokus dan karakrentang opini atau pendapatteristik umum responden. Keragaman kuesioner dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Jenis pertanyaan dalam kuesioner Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner meliputi pertanyaan rentang fakta, pertanyaan informatif atau pengetahuan, pertanyaan tentang opini atau pendapat, dan pertanyaan persepsi. Pertanyaan tentang fakta Pertanyaan tentang fakta adalah pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang ada pada diri responden atau yang dipahami secara jelas oleh responden. Pertanyaan ini paling banyak dipakai dalam penelitian survei dimaksudkan untuk mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya. Pertanyaan tentang fakta terdiri dari beberapa jenis, seperti berikut ini: 1) Pertanyaan yang menjawabnya hampir dapat dipastikan oleh peneliti,sehubung dengan jawaban diatas pertanyaan itu relatif dapat diterka dari permukaan. Contoh: Apakah pekerjaan anda? Keterangan: jika pertanyaan itu diajukan kepada kepala keluarga yang tinggal didesa tradisional, hampir dipastikan jawabannya adalah tani. 2) Pertanyaan yang dimaksudkan untuk membuat klasifikasi. Contoh: Jenis kelamin a. Pria b. Wanita Keterangan : misalnya, peneliti ingin mengetahui ada perbedaan persepsi antara pria dan wanita mengenai suatu gejala tertentu. 3) Pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan fakta mengenai responden sendiri atau beberapa aspek yang terkait langsung dengan dirinya. Contoh: Apakah agama anda? Berapa gaji tetap anda? 4) Pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan fakta mengenai gejalatertentu diluar diri responden, namun diketahuinya secara pasti. Contoh: Ada berapa kepala keluarga penghuni desa gunung mesir ini? Tuan A,berapa orang puteranya? Tuan B, berapa orang puteranya?
Pertanyaan tentang pendapat
Pertanyaan tentang pendapat relatif mudah menyusunnya, sebaliknya hal itu cenderung menyebabkan responden relatif lebih sukar menjawabnya  dari pad pertanyaan fakta. Pertanyan tentang pendapat ini dimaksud oleh peneliti untuk  mengetahui pendapat responden mengenai gejala  umum diluar dirinya atau public opinion pools (bailey,1982), meski juga dapat berupa pendapat  responden mengenai gejala yang ada padsa dirinya sendiri . pertanyaan pendapat banyak  sekali fokusnya, seperti moral, kebudayaan,  harga diri dan sebagainya (Nazir, 1985). Juga dapat pula memuat hal – hal yang berkaitan  dengan masalah politik, proyeksi ke depan (kuantitatif), kualitas suatu subjek, dan sebagainya.
Pertanyaan tentang pendapat ada dua jenis, yaitu :
       1.      Pertanyaan yang dimaksudkan untuk menggali pendapat responden mengenai gejala diluar dirinya
Contoh :
a. Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan pemerintah menaikan harga obat?
b. Bagaimana pendapat anda mengenai  kebijakan sistem promosi bagu tenaga perawat di lingkungan rumah sakit X?
2. Pertanyaan yang dimaksud untuk menggali pendapat responden mengenai gejala pada dirinya sendiri
Contoh :
a. Sebagai perawat, jika anda ditawari pekerjaan dilembaga swasta dengan gaji yang lebih besar, akan tetapi anda harus meninggalkan pekerjaan sekarang; apakah anda akan menerima penawaran tersebut?

b. Beberapa saat sebelum votingb, ternyata and mengundurkan diri sebagai calon direktur rumah sakit Z. apa alasan utama anda?

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com