BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Eksternal?
2. Apa tujuan dari adanya Analisis Lingkungan
Eksternal?
3. Apa yang dimaksud Kekuatan Eksternal Kunci?
4. Apa yang dimaksud dengan
Kekuatan Ekonomi, Kekuatan
Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan, Kekuatan Politik,
Pemerintahan, dan Hukum, Kekuatan Teknologi, dan Kekuatan Kompetitif ?
5. Apa yang dimaksud dengan Analisis Komptitif Model
Lima Kekuatan Porter?
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.
Untuk menambah pengetahuan lebih luas mengenai lingkungan eksternal
2.
Untuk menambah pengetahuan mengenai penilaian eksternal
3.
Untuk memperoleh informasi mengenai kekuatan eksternal kunci
4.
Untuk menambah pengetahuan mengenai kekuatan
ekonomi, kekuatan
sosial, budaya, demografis, dan lingkungan, kekuatan politik,
pemerintahan, dan hukum, kekuatan teknologi, dan kekuatan kompetitif
5.
Untuk menambah pengetahuan mengenai analisis komptitif model
lima kekuatan porter
1.4 Manfaat
Pembahasan
Adapun manfaat dari makalah ini adalah :
Untuk
menambah wawasan kami sebagai tim penulis serta penyusun khususnya seluruh Mahasiswa/i
Universitas Jambi mengenai lingkungan eksternal dalam manajemen strategik,
semoga bisa bermanfaat sekaligus bisa dijadikan sebagai bahan referensi.
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1 ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL
2.1.1 Pengertian Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan
faktor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan suatu keputusan.
Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal
mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa hal
diantaranya :
a.
Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak konstan melainkan selalu berubahubah.
b.
Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menjadi suatu kejutan
yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis SWOT
yang dilakukan.
d.
Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya.
2.1.2 Analisis
Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk
mengetahui ancaman dan peluang. “Ancaman” disini diartikan sebagai suatu
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan
untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan “Peluang” adalah kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saig strategis.
Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian
(scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian
(assessing).
2.1.3
Audit Eksternal
Tujuan audit eksternal (eksternal audit) adalah untuk
mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat
dan ancaman yang harus dihindari. Seperti dijelaskan oleh istilah terbatas,
audit eksternal tidak ditujukan untuk mengembangkan daftar yang sangat panjang
tentang semua faktor yang mungkin memengaruhi suatu bisnis; sebaliknya ia
ditujukan untuk mengidentifikasi variabel kunci yang menawarkan respons yang
dapat dijalankan. Perusahaan harus dapat merespons secara agresif atau defensif
terhadap faktor- faktor tersebut dengan memformulasikan strategi yang diambil
keuntungan dari peluang eksternal atau meminimalkan pengaruh dari ancaman
potensial.
Proses menjalankan audit eksternal harus melibatkan sebanyak
mungkin manajer dan karyawan. Keterlibatan dalam proses manajemen strategis
akan menghasilkan pemahaman dan komitmen dari anggota organisasi. Untuk
menjalankan audit eksternal, perusahaan harus mendapat informasi tentang
pesaing dan informasi tentang tren ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan teknologi.
2.2 KEKUATAN EKSTERNAL KUNCI
Menurut David (2009:120)
Kekuatan-kekuatan eksternal (external forces) dapat dibagi menjadi lima
kategori besar:
1.
Kekuatan Ekonomi
2.
Kekuatan Sosial, Budaya,
Demografis, dan Lingkungan
3.
Kekuatan Politik,
Pemerintahan, dan Hukum
4.
Kekuatan Teknologi, dan
5.
Kekuatan Kompetitif
1.
Kekuatan
Ekonomi
Faktor
ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari beragam
strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang diperlukan
untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia. Juga, ketika
tingkat suku bunga naik, pendapatan diskresioner menurun dan permintaan akan
barang diskresioner pun turun. Ketika harga saham naik, permintaan akan ekuitas
sebagai sumber modal bagi pengembangan pasar meningkat. Selain itu, ketika
pasar bertumbuh, kekayaan konsumen dan bisnis meluas. Pertimbangan ekonomi yang
perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan atau keputusan adalah
berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana suatu perusahaan
bergerak dan beroperasi.
Adapun hal-hal yang perlu diperhitungkan dan
dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu:
a.
Perkembangan global di
bidang ekonomi
b.
Pertumbuhan ekonomi dan
pelestarian lingkungan
c.
Kehadiran koporasi
multinasional
d.
Kejutan di bidang energi
e.
Pendanaan
2.
Kekuatan
Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan
Perubahan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan
memiliki dampak yang besar terhadap hamper semua produk, jasa pasar, dan
konsumen. Perusahaan ataupun organisasi-organisasi kecil maupun besar,
berorientasi laba dan nirlaba di semua industri dikejutkan dan ditantang oleh
peluang dan ancaman yang muncul dari perubahan dalam variabel sosial, budaya,
demografis, dan lingkungan. Dalam hampir segala hal, dunia saat ini sangat
berbeda dibandingkan kemarin, dan esok menjajikan perubahan yang lebih besar
lagi.
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara suatu
perusahaan dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari
faktor-faktor sosial sangat penting untuk disadari oleh para pengambil
keputusan. strategi. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang
dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi
sosial yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus direspon
sedemikian rupa oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang
yang muncul maupun mengendalikan resiko usaha yang terjadi.
3.
Kekuatan
Politik, Pemerintah, dan Hukum
Faktor politik, pemerintah, dan hukum, oleh karenanya,
dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar.
Untuk perusahaan dan industri baru yang bergantung pada kontrak pemerintah atau
subsidi, ramalan politik dapat menjadi bagian yang paling penting dalam audit
eksternal.
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan
suatu bisnis antara lain berarti adalah para pengambil keputusan strategi perlu
memahami percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat
bangsa di lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan
kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini
berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak,
serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang
diambil oleh para pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri
utamanya antara lain ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat
secara berkala diselenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik
bagi rakyat untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk
menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan
umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :
a. Partai politik yang sedang berkuasa
memperoleh kepercayaan lagi untuk memegang kendali pemerintahan negara untuk
kurun waktu berikutnya.
b.
Terjadi pergantian partai yang
yang dipercayakan menjalankan roda pemerintahan negara untuk periode
berikutnya.
Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor
politik domestik, tentunya penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak
dari faktor-faktor politik yang timbul secara regional, bahkan global.
Pemahaman tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai
implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara
domestik. Contohnya seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor,
penanaman modal asing, pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan
tenaga kerja asing, serta persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan
secara regional dan internasional.
4.
Kekuatan
Teknologi
Pengambilan keputusan strategi
mutlak perlu memahami perkembangan teknologi yang sudah, sedang dan akan
terjadi sehingga mampu mengetahui dan menetapkan teknologi mana yang tepat
untuk diterapkan dalam segi dan proses bisnis yang akan di lakukan. Kemajuan
ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar bagi kemajuan
serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil
keputusan strategi semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan
cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses
organisasional.
Namun orientasi terhadap kecanggihan
teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat,
karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat
beroperasi secara maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru
bagi perusahaan tersebut.
Kekuatan teknologi menggambarkan
peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi.
Kemajuan teknologi dapat memengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor,
pesaing, pelanggan, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif
perusahaan secara dramatis.
5.
Kekuatan
Kompetitif
Bagian penting dalam audit eksternal
adalah mengidentifikasi perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan,
kemampuan, peluang, ancaman, tujuan, dan strategi. Mengumpulkan dan mengevaluasi
informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting untuk keberhasilan
formulasi strategi.
Identifikasi pesaing utama tidak
selalu mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi yang berkompetisi dalam
industri yang berbeda. Kebanyakan perusahaan multidivisi biasanya tidak
memberikan informasi penjualan dan laba dengan basis divisi untuk alasan
kompetitif.
2.3 ANALISIS KOMPETITIF: MODEL 5 KEKUATAN PORTER
2.3.1 Pengertian Model Lima Kekuatan Porter
Model lima kekuatan porter adalah
analisis kompetitif mengenai pendekatan yang digunkan secara luas untuk
mengembangkan strategi dibanyak industri. Intensitas persaingan antarperusahaan
sangat beragam dari satu industri ke industri lain. Dampak kolektif dari kekuatan
kompetitif begitu brutal di beberapa industri hingga pasarnya menjadi “ tidak
menarik “ dari sudut pandang pencarian laba. Persaingan antarperusahaan yang
sudah ada sangat ketat, pesaing –pesaing baru bisa masuk ke industri dengan
relatif mudah, dan baik pemasok maupun konsumen dapat memiliki daya tawar yang
sangat besar. Menurut Porter, hakikat persaingan di suatu industri tertentu
dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan yaitu :
MODEL LIMA KEKUATAN DARI KOMPETISI

Tiga langkah berikut untuk menggunakan
Model Lima Kekuatan Porter dapat menunjukkan bagaimana persaingaan di suatu
industri tertentu sedemikin rupa sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang
masuk akal :
1. Identifiksi
berbagai aspek atau elemen penting dari setiap kekuatan kompetitif yang
memengaruhi perusahaan.
2. Evaluasi
seberapa kuat dn penting setiap elemen tersebut bagi perusahaan.
3. Putuskan
apakah kekuatn kolektif dari elemen – elemen tersebut cukup untuk membuat
perusahaan terjun ke industri baru atau tetap bertahan di industri saat ini.
1.
Persaingan antarperusahaan saingan
Persaingan antarperusahaan saingan biasanya merupakan kekuatan
yang paling hebat dari lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh
sebuh perusahaan dapat berhasil hanya sejauh ia menghasilkan keunggulan
kompetitif atas strategi yang dijalankan perusahan asing. Perubahan dalam
strategi oleh suatu perusahan bisa jadi ditanggapi dengan serangan balasan,
seperti penurunan harga ,peningkatan kualitas, penambahan fitur (feature), penyediaan layanan jasa,
perpanjangan garansi, dan pengintensifan iklan.
Informsi ynag bebas di internet
mendorong penurunan harga dan inflasi di seluruh dunia, internet, ditambah oleh
pengguna mata uang yang sama di eropa , memampukan konsumen untuk membanding –
bandingkan harga lintas negara. Intensits persaingan antrperusahaan saingan
cenderung meningkat ketika jumlah pesaing bertambah, ketika pesaing lebih
setara dalam hal ukuran dan kapabilitas, ketika permintaan akan produk industri
itu menurun, dan ketika potongan harga menjadi lazim.
Persaingan juga meningkat manakala
konsumen dapat beralih merek dengan mudah, ketika hambatan untuk meningglkan
pasar tinggi, tatkala biaya tetap tinggi,tatkala produk bisa rusak atau musnah,
ketika permintaan konsumen tumbuh lambat atau turun sehingga pesaing memiliki
kelebihan kapasitas dan/atau persediaan; atau produk yng dijual adalah
komoditas (tidak mudah didiferensiasi seperti bensin) ; ketika perusahan
pesaing beragam dalam hal strategi,asal – usul, dan budaya; serta manakala
merger dan akuisisi lazim didalam industri. Saat persaingan antarperusahaan
saingan meningkat, laba industri menurun, dalam beberapa kasus smpai pada titik
dimana sebuah industri menjadi tidak menarik secara inheren.
2.
Potensi masuknya pesaing baru
Bila perusahan baru
dapat dengan mudah masuk ke suatu industri tertentu, intensitas persaingan
antarperusahaan akan meningkat. Tetapi, hambatan bagi masuknya perusahaan baru
dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi secara tepat, kebutuhan
untuk menguasai teknologi dan trik – trik praktis, kurangnya pengalaman,
loyalitas konsumen yang kuat, preferensi merek yang kuat, persyaratan modal
yang besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai, kebijakan regulatif
pemerintah, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikaan paten, lokasi
yang kurang menguntungkan, serangan balik dari perusahan yang sudah mapan, dan
potensi penyaringan pasar.
Terlepas dri banyaknya hamabatan
bagi masuknya perusahaan baru tersebut, perusahaan baru kadang masuk ke
industri dengan produk berkualitas tinggi, harga lebih rendah,dan sumber daya
pemasaran yang substantial.Oleh karenanya, tugas penyusunan strtegi adalah
mengidentifikasi perusahaan – perushaan baru yang berpotensi masuk kepasar
,memonitor strategi perusahaan saingan baru, menyerang balik, jika di perlukan
dan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.
3.
Potensi pengembangan produk
substitusi/pengganti
Di banyak industri,perusahaaan berkompetisis ketat dengan
produsen produk – produk pengganti di industri lain. Hadirnya produk – produk
pengganti ini meletakkaan batas tertinggi (plafon) untuk harga yang dapat dibebankan
sebelum konsumen beralih ke produk pengganti. Batas tertinggi harga setara
dengan batas tertinggi laba dan kompetisi yang lebih intens antarpesaing.
Besarnya tekanan kompetitif yang berasal dari pengembangan produk pengganti
biasanya ditunjukan oleh rencana pesaing untuk memperluas kapasitas
produksi,selain angka penjualan dan pertumbuhan laba mereka.
Tekanan kompetitif yang meningkat dari produk pengganti
bertambah ketika harga relatif produk pengganti tersebut turun dan manakala
biaya peralihan konsumen juga turun. Kekuatan kompetitif produk pesaing bisa
diukur dengan penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk
itu,dan juga dari rencana perusahaan tersebut untuk meningkatkan kapasitas
produksi dan penetrasi pasar.
4.
Daya tawar-menawar pemasok
Daya tawar-menawar memengaruhi intensitas persaingan
dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya
ada sedikit barang mentah substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk
mengganti bahan baku sangat mahal. Sering kali kepentingan yang dicari oleh
pemasok dan produsen adalah saling memberikan harga yang masuk akal,
memperbaiki kualitas, mengembangkan jasa baru, pengiriman just-in-time,
dan mengurangi biaya persediaan, dengan demikian memperbaiki profitabilitas
jangka panjang untuk semua pihak yang berkepentingan.
Namun demikian, di banyak industri lebih
ekonomis untuk menggunakan pemasok komponen dari luar daripada memproduksi
sendiri komponen tersebut dengan alasan :
1.
Mengurangi biaya
persediaan dan logistik (misalnya melalui pengiriman tepat waktu)
2.
Mempercepat ketersedian
komponen generasi selanjutnya
3.
Meningkatkan kualitas
onderdil dan komponen yang dipasok serta mengurangi tingkat kecacatannya
4.
Menekan pengeluaran baik
bagi diri mereka sendiri maupun pemasok mereka.
5.
Daya tawar-menawar konsumen
Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau
membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-menawar mereka menjadi kekuatan
utama yang memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan
pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus untuk
mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar-menawar konsumen cukup
besar. Kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli
adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi.
2.4 CONTOH KASUS
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Penutup
Alhamdulillah berkat kesempatan yang diberikan
Allah SWT makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang
dapat kami sampaikan melalui tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan
dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini maka kami selaku tim penulis memohon
maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan
saran-saran ataupun kritikan yang bermanfaat bagi yang membaca makalah ini.
Latar Belakang
Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi dalam lingkungan
bisnis telahsecara otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk selalu
memberikanperhatian dan tanggapan terhadap lingkungannya. Hal ini
mengkondisikanperusahaan untuk kemudian merumuskan strategi agar mampu
mengantisipasiperubahan dan pencapaian tujuan perusahaan. Didasari atas
pentingnyaperumusan strategi, proses perumusan strategi merupakan suatu
rangkaiankegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan. Rangkaiankegiatan
yang diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan, baiklingkungan
internal maupun lingkungan ekstrnal. Analisis ini berguna untukmengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapatmemperlancar ataupun
menghambat perkembangan perusahaan.
Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya
perkembanganteknologi, berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan semakin
cepatnyaterjadi perubahan pada lingkungan usaha. Barang-barang hasil produksi
dalamnegeri saat ini sudah harus langsung berkompetisi dengan produk-produk
dariluar negeri, dan perusahaan harus menerima kenyataan bahwa
pesatnyaperkembangan teknologi mengakibatkan cepat usangnya fasilitas
produksi,semakin singkatnya daur hidup produk, dan keuntungan yang didapat pun
akansemakin rendah. Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan
perusahaandi dunia semakin bergejolak (turbulent), terutama sejak terjadinya
krisis globaldan perubahan pemerintahan berikut gejolak sosial di dalam negeri
pada awaltahun 2009. Apalagi dengan kondisi internal kebanyakan perusahaan
yangmemburuk dan bangkrutnya sebagian perusahaan, menjadikan perhatianterhadap
pengaruh dan dampak faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaanmenjadi sangat
penting
Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat,
umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor
lingkungan luarperusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun global.
Sebagian daridampak yang mereka timbulkan banyak terbukti telah
mempengaruhidatangnya berbagai kesempatan usaha (business opportunities),
tetapi banyakpula rekaman contoh kasus dari faktor eksternal ini yang menjadi
kendala dalamberusaha (business threats and constraints).
Kita sering mendengar bagaimana perusahaan yang memiliki
sistem organisasi yang baik dengan dukungan visi, misi dan rencana aksi
business planyang terencana tidak menjamin sukses dalam meraih laba. Bahkan
banyakperusahaan ini mengalami penurunan dalam kinerja usahanya hanya
karenakesalahan dalam menafsirkan skenario dan asumsi pengaruh lingkungan
luartersebut. Memasuki era liberalisasi dan globalisasi pada abad ke 21,
parapimpinan perusahaan tidak dapat mengabaikan begitu saja perubahan-perubahan
yang terjadi di sekeliling mereka, terutama jika mereka ingin meraihkemenangan.
Semakin kukuhnya gejala globalisasi pasar dunia yang dipengaruhilangsung oleh
berbagai kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi di AsiaPasifik,
banyak membuka kesempatan berusaha bagi produsen domestik daninvestor modal
asing. Meluasnya jaringan organisasi dan komunikasi perusahaanglobal beberapa
tahun sebelum terjadinya krisis perekonomian dunia, terbuktitelah memberikan
berbagai kesempatan berusaha bagi perusahaan-perusahaanswasta domestik di
Indonesia dalam bentuk kerjasama usaha patungan (jointventures) dan waralaba
(franchising). Tetapi sebaliknya, kita saksikanbagaimana perubahan lingkungan
eksternal yang berjalan dengan sangatcepatnya, seperti kejadian penyerangan
gedung kembar World Trade Center danserbuan militer Amerika Serikat ke Irak,
kemudian dalam sekejap memporak-porandakan keunggulan bersaing satu negara
dalam pola perdagangan antar bangsa di dunia. Pengaruh buruk dampak lingkungan
eksternal kadang-kadangbersifat terselubung, dan dengan kejamnya merenggut
kedudukan keunggulanpersaingan beberapa perusahaan domestik yang berskala kecil
dan menengah.
Kita melihat bagaimana krisis perekonomian nasional yang
dilanjutkandengan berbagai krisis politik dan sosial sejak tahun 1998 pada
kenyataannyatelah merubah seluruh tatanan (paradigm) melakukan kegiatan berusaha
dariperusahaan-perusahaan swasta nasional di negara kita. Tanpa disadari
berbagaiperubahan issue non-ekonomi, seperti peristiwa bom Bali, perselisihan
antarkelompok etnis, sengketa wilayah dan tuntutan kelompok Gerakan
masyarakatdan huruhara, semuanya telah mengganggu pencapaian kinerja perusahaan
diIndonesia dalam jangka pendek. Terakhir kali kita saksikan bagaimanadatangnya
Gempa di Padang telah merusak sendi-sendi perekonomian diberbagai lokalitas di
kawasan Sumatra Barat. Rentetan peristiwa inimengakibatkan lambatnya program
pemulihan perekonomian nasional.Kepastian dan iklim berusaha mengalami erosi,
dan risiko negara dan risikoberusaha menjadi semakin tinggi. Akhirnya dalam
beberapa tahun kemudianterjadi peningkatan kasus penutupan dan kebangkrutan
perusahaan.
Rumusan Masalah (Modifikasi dari yg ajeng sdh buat)
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat
diidentifikasi permasalahan pokok dalam makalah ini yaitu:
1.
Bagaimana PENTINGNYA ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL?
2.
Apa tujuan dari adanya Analisis Lingkungan
Eksternal? (Hapus jo)
3.
Bagaimana (no 3 jadi no 2)
4.
(Hapus jo)
5.
Bagaimana (jd no 3)
(jadi rumusan masalah ado 3)
Tujuan Pembahasan
1.
hapus kata (lebih luas)
2.
Untuk memperoleh pemahaman mengenai tujuan dari adanya Analisis Lingkungan
Eksternal
3.
Untuk memperoleh pemahaman mengenai
Manfaat pembahasan
1.
Bagi penulis
a.
Untuk memenuhi tugas kelompok materi “lingkungan
eksternal” mata kuliah manajemen strategis, program studi akuntansi,
universitas jambi.
b.
dapat memperluas wawasan dan menambah
pengetahuan mengenai analisis lingkungan eksternal dalam manajemen strategis.
2.
Bagi pembaca
a.
Untuk
menambah wawasan mengenai lingkungan eksternal dalam manajemen strategik, dan
bisa bermanfaat dijadikan sebagai bahan referensi.
Penutup
(Hapus
jo) dari kata alhamdulillah sampai habis
PENUTUP
1.
Kesimpulan
1.
Lingkungan
eksternal merupakan faktor-faktor luar (ekstern) yang dapat mempengaruhi
pilihan arah dan tindakan suatu perusahaan serta mempengaruhi struktur
organisasi dan proses internalnya. Analisis lingkungan eksternal ini penting
untuk mengungkap peluang-peluang dan ancaman-ancaman besar yang dihadapi suatu
organisasi sehingga manajer dapat merumuskan strategi guna mengambil keuntungan
dari berbagai peluang dan menghindar atau meminimalkan dampak dari ancaman yang
muncul.
2.
Kekuatan eksternal kunci merupakan faktor –
faktor utama yang perlu diperhatikan oleh manajer dalam merumuskan strategi,
Menurut David (2009:120) faktor ini terdiri dari Kondisi Ekonomi ,
Politik dan Hukum, Teknologi, Pemerintah, Demografi, Budaya, Lingkungan, dan
Kompetitif. Perubahan dalam kekuatan eksternal mewujud menjadi perubahan dalam
permintaaan akan produk dan jasa. Produk yang dikembangkan, strategi segmentasi
pasar, jenis jasa yang ditawarkan dll.
3.
Analisis kompetiitif model lima kekuatan
porter adalah analisis kompetitif mengenai pendekatan yang digunakan secara
luas untuk mengembangkan strategi dibanyak industri. Dengan cara
mengidentifikasi , mengevaluasi , dan memutuskan, porter membagi lima kekuatan
kompetitif menjadi : Persaingan antar perusahaan saingan, Potensi masuknya
pesaing baru, Potensi pengembangan produk substitusi/pengganti, Daya
tawar-menawar pemasok, Daya tawar-menawar konsumen. Dengan cara analisis
seperti ini perusahaan akan dapat merumuskan strategi lebih baik terhadap
lingkungan eksternalnya.
2.
Saran
1.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis sudah
berusaha memaparkan dan menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin, tapi
tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan dalam penyusunannya, baik dari segi
materi, maupun penyusunannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapakan
sumbangsih pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya, dan harapan bagi
penyusun, semoga makalah ini dapat memberi manfaat mengenai Manajer dan
lingkungan eksternal organisasi.
halo saya anya bennett, seorang penulis keuangan. saya menulis di beberapa topik terkait keuangan seperti utang, pinjaman, asuransi, investasi dan sebagainya. saya menemukan blog Anda saat berselancar di internet untuk menemukan blog yang cocok untuk menulis artikel. itu sangat banyak akal dengan konten yang kaya dan bagus dan memiliki presentasi yang jelas. saya harus menghargai kerja keras Anda dan berharap Anda beruntung. saya bertanya-tanya apakah ada orang di sini yang mencari pemberi pinjaman pinjaman positif untuk melaksanakan proyek atau kebutuhan keuangan Anda? saya merekomendasikan orang tersebut untuk menghubungi mr pedro jerome (pedroloanss@gmail.com) yang telah membantu banyak pengusaha muda & tua di seluruh dunia untuk bantuan keuangan jadi saya sangat yakin bahwa mr pedro dapat membantu di tingkat 2. layanan pinjaman kepada siapa pun di sini mencari pinjaman. terima kasih sekali lagi telah mengizinkan saya untuk menulis di blog Anda. Saya yakin saya telah memberikan Anda artikel yang benar-benar unik dan relevan sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca Anda. jika Anda tidak senang dengan catatan singkat saya, saya dengan hormat menyesalinya sebelumnya. salam hormat saya, anya bennett.
BalasHapus