Latar Belakang,
Permasalahan, Motivasi dan Kontribusi Riset
1.
Latar
Belakang Permasalahan
Latar belakang masalah merupakan uraian
mengenai hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu
masalah atau problematika yang muncul.
Sebelum menentukan latar belakang
masalah, peneliti harus terlebih dahulu menentukan topik permasalahan yang akan
diteliti.
Topik atau masalah adalah hal-hal yang
akan dibahas dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa persoalan pokok yang
memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Cara menentukan topik dalam sebuah penelitian Suyitno (2011)
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian sesuai dengan bidang si peneliti
Penelitian yang dilakukan haruslah
sesuai dengan bidang studi yang di dalami oleh peneliti. Peneliti wajib
memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang studinya sehingga peneliti
tidak akan meneliti di luar bidang studinya.
2. Bermanfaat bagi
masyarakat khususnya subjek penelitian
3. Mengetahui hakikat
dasar perbedaan jenis penelitian
peneliti nantinya
mampu menggunakan metode penelitian sesuai dengan penelitian yang ia lakukan
4. Masalah yang diambil
bersifat baru
5. Tema yang sedang tren
6. Dalam jangkauan
peneliti
Dalam hal ini
peneliti harus merasa dapat memecahkan masalah dalam topik. Dalam hal
ini perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.
Tersedia dana yang
cukup
2.
Batas waktu untuk
menyelesaikan penelitian
3.
Sponsor dan konsultan
4.
Kerja sama dengan
pihak lain
7. Data dari topik mudah
didapatkan
peneliti perlu
menyesuaikan antara topik penelitian dan kemudahan dalam memeroleh data
penlitian
8. Topik cukup penting
untuk diteliti
Ada dua hal yang menjadi
pertimbangan yaitu
(1) sumbangan hasil penelitiannya dapat
memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas
(2) kedua, sifat topik tidak merupakan
duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
9. Topik yang menarik
Topik menimbulkan minat dan
semangat peneliti untuk melakukan penelitian
Tanjung dan
Ardial (2005: 24) menambahkan bahwa pentingnya masalah untuk diselidiki, pada
umumnya dikaitkan kepada beberapa hal, antara lain kepada:
1.
Masalah itu
menyangkut kepentingan umum (masyarakat) baik mendesak maupun tidak mendesak.
2.
Masalah itu merupakan
mata rantai, apabila tidak dipecahkan banyak masalah lain yang terbengkalai.
3.
Masalah itu penting
dan pemecahannya dapat mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu dan pengetahuan,
dan sebagainya.
Ketidakjelasan
permasalahan yang diteliti seringkali disebabkan karena dalam menguraikan
latarbelakang masalah nya, peneliti semata-mata hanya berlandaskan pada
pertimbangan logikanya.
Beberapa unsur penting
yang sebaiknya terkandung dalam latar belakang masalah yaitu:
1.
Dalam menguraikan latarbelakang masalah
sebaiknya dilakukan dalam bentuk deduksi (uraian yang bersifat umum ke khusus)
peneliti dapat menggunakan rumus 5w+1h
a. What (apa yang sedang terjadi)
b. Who (siapa yang terkait didalamnya)
c. When (kapan masalah itu terjadi)
d. Where (dimana masalah itu muncul secara
spesifik)
e. Why (mengapa fenomena itu bisa muncul)
f.
How (bagaimana
kaitannya dengan fenomena lain)
2. Dalam menetapkan
variabel penelitian
Berpedoman pada
fenomena yang ada dan mengacu pada teori tertentu yang relevan untuk digunakan
sebagai landasan dalam mengungkapkan fenomena yang bersangkutan.
3. Masukkan teori relevan
4. Mengapa penelitian
dilakukan
Berisi penjelasan alasan masalah yang
diajukan penting untuk diteliti.
Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam menyusun latar belakang masalah penelitian adalah:
1.
Tidak telalu
muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya.
2.
Berorientasi pada
profesi, fungsi, bidang studi, dan jurusan si penyusun usulan penelitian.
3.
Beroientasi pada
maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan.
4.
Disusun dan disajikan
secara sistematis, ringkas, dan terarah pada suatu permasalahan yang akan
diteliti.
2. Rumusan masalah
Wirartha (2006: 17)
menyebutkan bahwa perumusan masalah penelitian berisi uraian dari latar
belakang masalah penelitian dalam bentuk kalimat pertanyaan yang tegas dan
jelas.
Rumusan masalah
memberikan penegasan dari adanya kesenjangan antara aspek – aspek teoritis dan
realitis tentang fenomena yang diteliti, yang sebelumnya telah diuraikan pada
latar belakang masalah.
Wirartha
menambahkan bahwa ciri-ciri rumusan masalah yang baik adalah:
1.
Ringkas, jelas, dan
sederhana.
2.
Memungkinkan untuk
dijawab dan diuji secara imiah.
3.
Dalam bentuk kalimat
pertanyaan.
4.
Menjelaskan hubungan
antara dua variabel atau lebih
5.
Berisi Inti dari permasalahan
penelitian
3. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
3.1 Tujuan
Tujuan
penelitian berkaitan erat dengan rumusan
masalah yang ditetapkan
dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.
Tujuan penelitian
adalah hasil yang ingin diperoleh dari kegiatan penelitian. Hasil apa yang
harus ditegaskan, sepenuhnya mengacu pada pertanyaan – pertanyaan atau inti
dari permasalahan yang dirumuskan dalam rumusan masalah.
3.2 Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian
adalah penegasan tentang harapan peneliti bahwa hasil yang diperoleh
penelitiannya dapat memberikan manfaat atau kegunaan nyata. Manfaat teoritis
baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat
praktisnya dapat menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan.
ANALISIS KESESUAIAN UNSUR LATAR
BELAKANG YANG MEMADAI PADA SKRIPSI YANG BERJUDUL
“PENGARUH HARGA TRANSFER DAN HARGA
JUAL TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS SEBAGAI PUSAT LABA”
(Penelitian pada Direktorat
Aerostructure di PT Dirgantara Indonesia)
PENULIS MOCHAMMAD RIDWAN
064020147
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2010
1. Unsur Deduksi 5w+1H
a. What (apa yang sedang terjadi)
Permasalahan pengaruh penerapan harga transfer dan harga jual
terhadap kinerja dua unit bisnis sebagai pusat laba.
b. Who (siapa yang terkait didalamnya)
Dua pusat laba pada PT Dirgantara Indonesia
variabel
dependen yaitu kinerja unit usaha
variabel
independen yaitu harga jual dan harga transfer
c. When (kapan masalah itu terjadi)
Perusahaan yang memiliki unit bisnis di
dalamnya akan menimbulkan masalah harga transfer jika dua pusat laba (unit
bisnis) melakukan transfer barang atau jasa.
d. Where (dimana masalah itu muncul)
Untuk penentuan laba yang menjadi bagian
masing-masing pusat laba harus diperhitungkan harga transfer barang dan jasa
yang ditransfer antar pusat laba tersebut.
e. Why (mengapa
fenomena itu bisa muncul)
Karena harga
transfer mempunyai peran ganda. Di satu sisi sebagai alat untuk menciptakan
mekanisme integrasi dan disisi lain menetapkan dengan tegas hak masing masing
manajer divisi dalam mendapatkan laba.
f.
How
(bagaimana kaitannya dengan fenomena lain)
variabel
dependen yaitu kinerja unit usaha
variabel
independen persaingan pasar
“Menurut
mia dan clarke dari hasil penelitian di australia menyimpulkan bahwa semakin
intensif persaingan pasar maka kinerja organisasi menjadi lebih baik”.
2. Berpedoman pada fenomena yang ada dan
mengacu pada teori tertentu yang relevan
Mengambil dari kutipan “www.wartawarga.gunadarma.ac.id”
penentuan harga transfer antara divisi produk chrome dan divisi kompor
elektrik.
3. Teori Relevan
Mengenai konsep harga transfer, diversifikasi,
divisionalisasi, peran harga transfer
4. Mengapa penelitian dilakukan
selain dilakukan penelitian untuk memperoleh gelar sarjana
penulis, penulis tertarik melakukan penelitian untuk melihat pengaruh penentuan
harga jual dan harga transfer terhadap kinerja unit bisnis sebagai pusat laba
pada pt dirgantara indonesia.
Berdasarkan
analisis yang telah saya lakukan, saya memberikan opini dengan keyakinan yang
memadai, bahwa latar belakang permasalahan yang terdapat dalam skripsi ini
adalah wajar tanpa pengecualian terhadap semua hal yang material.
0 komentar:
Posting Komentar