PENYUSUNAN ANGGARAN
PRODUK
Anggaran
produk (product budget) adalah anggaran untuk membuat
produk jadi dan produk dalam proses dari suatu perusahaan pada periode tertentu.
Anggaran produk disusun berdasarkan anggaran
penjualan.
Penyusunan
anggaran produk dapat disusun dengan empat cara, yaitu mengutamakan stabilitas
produk, mengutamakan stabilitas persediaan, gabungan antara stabilitas produk
dan stabilitas persediaan, serta disesuaikan dengan keperluan manajer.
1.
Mengutamakan
Stabilitas Produk
Contoh : Penyusunan
anggaran produk perusahaan yang memproduksi satu macam produk
Perusahaan
kecap Asli hanya memproduksi satu jenis kecap dan penjualan tahun 2016 tiap
triwulan dianggarkan pada triwulan : I = 43 botol, II = 45 botol, III = 47
botol, IV = 47 botol sehihgga total setahun
182 botol. Direncanakan produk jadi awal sebanyak 13 botol dan
persediaan produk jadi akhir sebanyak 15 botol.
Dari
data tersebut, dapat disusun anggaran produk tiap triwulan dengan mengutamakan
stabiitas produk sbb :
Penjualan setahun 182
botol
Persediaan produk jadi akhir 15 botol
+
Produk siap dijual 197
botol
Persediaan produk jadi awal 13 botol
-
Produk jadi periode
ini 184 botol
Anggaran
produk tiap triwulan = 184 : 4 = 46
botol
Dari perhitungan tersebut dibuat anggaran produk seperti
yang tampak pada tabel 7-1 berikut ini.
Dari
tabel di atas tampak bahwa produk jadi konstan (stabil), yaitu 46 botol per
triwulan karena 184 : 4 = 46 per triwulan (menghasilkan bilangan bulat). Jika produk dalam setahun dibagi 4 menghasilkan bilangan
pecahan, maka hanya beberapa triwulan yang produknya konstan. Contohnya produk
setahun 183 botol dibagi 4 menjadi = 45,75. Jika dibulatkan menjadi 46, setahun
4 X 46 = 184 botol, artinya kelebihan 1 botol. Hal ini berarti ada satu
triwulan yang menghasilkan produk sebanyak 45 botol, 3 triwulan lainnya
menghasilkan masing-masing 46 botol. Produk terendah 45 botol adalah untuk
penjualan terendah 43 botol pada triwulan 1. Contoh: persediaan akhir = 14
botol sedangkan tingkat penjualan tidak berubah, maka anggaran produk tampak
seperti pada tabel 7.2 berikut :
Contoh : Penyusunan
anggaran produk perusahaan yang memproduksi bermacam produk.
Perusahaan
kecap Asli dengan data pada tahun 2016 sbb :
Taksiran
persediaan produk jadi awal & persediaan produk jadi akhir
Jenis kecap : Persediaan
awal : Persediaan akhir :
Sedang (S) 4 botol 7 botol
Manis (M) 3 botol 3 botol
Asin (A) 3 botol 5 botol
Total (T) 10 botol 15 botol
Anggaran penjualan Persh. Kecap Asli
tahun 2016 dibuat secara ringkas seperti tampak pada tabel 7.3 berikut :
Bila tidak terdapat
persediaan produk dalam proses awal dan akhir, maka dapat disusun anggaran
produk sebagai berikut :
Penjualan
tahun 2016 182 botol
Persediaan
produk jadi akhir 15 botol +
Produk
siap dijual 197
botol
Persediaan
produk jadi awal 10 botol
_
Anggaran
produk tahun 2016 187 botol
Bila anggaran produk
dibuat dalam tiap triwulan, maka tiap triwulan = 187/4 = 46,75 botol atau bila
dibulatkan 40 botol tiap trwulan. Bila diproduksi tiap
triwulan = 40 botol, maka dalam setahun diproduksi hanya 160 botol (4 x 40).
Dengan demikian, terdapat kekurangan = 187 – 160 = 27 botol.
Kekurangan
27 botol ini ditambahkan pada tingkat penjualan tertinggi pada tahun tersebut,
yaitu triwulan II, III, IV masing-masing mendapatkan tambahan 9 botol (yaitu 27
: 3). Jadi, pada triwulan II, III, IV diproduksi masing-masing 49 botol (yaitu,
40 + 9), sehingga :
Tiga triwulan = 147 botol
Tiwulan I diproduksi = 40 botol +
Produk jadi setahun = 187 botol
Berdasarkan
perbandingan penjualan, maka rincian produknya sbb :
Triwulan
I : Kecap sedang (21 : 43) X 40
= 20 botol
Kecap
manis (13 : 43) X 40 = 12 botol
Kecap asin ( 9
: 43) X 40 = 8 botol +
Jumlah produk triwulan I = 40 botol
Penjualan kecap
triwulan II, III, dan IV untuk masing-masing jenis kecap berjumlah :
Kecap sedang = 23 +
24 + 24 = 71 botol
Kecap manis = 13 + 14 + 14 = 41 botol
Kecap asin =
9 + 9 + 9 =
27 botol +
Jumlah = 139 botol
Rincian
produk triwulan II, III, dan IV masing-masing sebagai berikut :
Kecap sedang = ( 71
: 139 ) = 25 botol
Kecap manis = ( 41 : 139 ) = 14
botol
Kecap asin = ( 27 : 139 ) =
10 botol +
49 botol
Dari
perhitungan tersebut dibuatlah anggaran produk yang mengutakan stabilitas
produk seperti tampak pada tabel 7.4 berikut :
2. Mengutamakan Stabilitas Persediaan
Dengan
cara mengutamakan stabiitas persediaan seharusnya rencana persediaan konstan
(stabil), artinya persediaan awal sama dengan persediaan akhir dan tingkat
produk dibiarkan berfluktuasi (berubah). Apabila persediaan awal dengan rencana
persediaan akhir tidak sama, maka hanya beberapa periode persediaan yang sama
(stabil).
Contoh : Penyusunan
anggaran produk perusahaan yang memproduksi satu macam produk
Perusahaan
kecap Asli yang memproduksi satu jenis produk kecap dan penjualan yang
dianggarkan tahun 2016 sbb :
Triwulan I 43
botol
II 45 botol
III 47 botol
IV 47 botol
Jumlah 182 botol
Adapun persediaan awal dan akhir direncanakan sama, yaitu
10 botol. Perhitungan anggaran produk tampak pada tabel
7.5 berikut :
Bila
rencana persediaan awal tahun berbeda dengan akhir tahun, sedangkan anggaran
disusun dengan mengutamakan stabilitas persediaan. Dengan demikian, terjadi
selisih antara persediaan awal dengan persediaan akhir. Selisih tersebut dibagi
3 jika ingin menyusun anggaran produk setahun dirinci dalam tiap triwulan. Jika
selisih tersebut setelah dibagi menghasilkan bilangan bulat, maka hasilnya
dialokasikan tiap triwulan untuk menambah persediaan akhir yang terendah.
Misalnya
Persh. Kecap Asli yang memproduksi satu jenis produk merencanakan :
Persediaan awal tahun 2016 sebanyak = 10 botol
Persediaan akhir tahun 2016 sebanyak = 13 botol –
Selisih = 3 botol
Selisih
3 botol tersebut dibagi 3 yang kemudian menghasilkan 1 botol. Berarti
persediaan tiap triwulan ditambah 1 botol, kecuali persediaan triwulan I.
Persediaan awal triwulan I dan persediaan akhir triwulan IV tidak boleh
ditambah atau dikurang sebab sudah merupakan rencana persediaan awal dan akhir
yang dibuat lebih dahulu.
Bila
rencana penjualan sama dengan tabel 7-5 dan perusahaan ingin menyusun anggaran
produk dengan mengutamakan stabilitas persediaan, maka dibuat seperti tabel 7-6
berikut :
Maaf tapi tabel 7.5 dan 7.6 tidak ada, atau sy yg salah. Mohon pencerahannya🙏
BalasHapus