BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Manajemen
keuangan berkepentingan mencari cara bagaimana menciptakan dan menjaga nilai
ekonomis atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan harus
difokuskan pada penciptaan kesejahteraan. Untuk dapat menciptakan kesejahteraan
perusahaan dituntut mampu memanfaatkan sumber daya yang terbatas dan beroperasi
pada tingkat produktivitas yang optimal. Pada saat dana internal perusahaan
tidak mencukupi untuk menjalankan kegiatan usahanya, biasanya perusahaan akan
mencari modal pembiayaan eksternal biasanya melalui pasar uang. Metode
pembiayaan yang paling disukai adalah utang dibandingkan saham. Hal ini
dikarenakan bunga utang dapat dikurangkan dari pendapatan saat dilakukan
perhitungan pajak, sedangkan deviden pada saham tidak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis
paparkan. Maka titik permasalahan yang penulis angkat adalah:
1. Bagaimanakah peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan ?
2. Bagaimanakah peran pasar uang dalam manajemen keuangan ?
3. Bagaimanakah
peran tingkat bunga dalam manajemen keuangan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang penulis
angkat. Maka dengan adanya makalah ini penulis harapkan :
1. Kita
dapat mengetahui Bagaimana peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan
2. Kita
dapat mengetahui Bagaimana peran pasar uang dalam manajemen keuangan
3. Kita
dapat mengetahui Bagaimana peran tingkat bunga dalam manajemen keuangan
BAB II ISI
2.1 Peran
Manajemen Keuangan
Manajer keuangan memainkan peranan
penting dalam perkembangan perusahaan modern. Hal ini dulu tidaklah
demikian.hingga sekitar awal pertengahan tahun 1900-an, tugas utama manajer
keuangan adalah menggalang dana dan mengelola posisi kas perusahaan mereka-dan
hamper semuanya hanya seputar hal tersebut. Pada era 1950-an, peningkatan
penerimaan konsep nilai sekarang mendorong para manajer keuangan memperluas
tanggung jawab mereka dan menaruh perhatian pada pemilihan proyek investasi
modal.
Kini, berbagai faktor eksternalitas
memiliki dampak yang makin meningkat atas manajer keuangan. Persaingan
perusahaan yang semakin berat,perubahan teknologi, ketidakstabilan inflasi dan
tingkat bunga, ketidakpastian ekonomi diseluruh dunia, nilai tukar yang
berfluktuasi, berbagai perubahan hukum pajak, serta masalah etika atas beberapa
kesepakatan keuangan tertentu, harus ditangani hamper setiap hari. Akibatnya
keuangan memainkan peranan yang jauh lebih penting dari sebelumnya di dalam
perusahaan.
Jadi berdasarkan uraian diatas
Manajemen Keuangan adalah salah satu bidang manajemen yang berkaitan dengan
perolehan, pendanaan, dan manajemen aktiva dengan beberapa tujuan umum sebagai
latar belakangnya. Jadi, fungsi utama: investasi, pendanaan, dan manajemen
asset.
2.2 Tiga
Area Utama Manajemen Keuangan
1. Keputusan Perancanaan
Keputusan investasi adalah hal yang
paling penting dari ketiga keputusan tersebut ketika perusahaan ingin
menciptakan nilai. Hal tersebut dimulai dengan penetapan jumlah total aktiva
yang perlu dimiliki oleh perusahaan. Bayangkan neraca perusahaan dalam pikiran
anda sejenak. Bayangkan kewajiban dan equitas pemilik yang tercantum dalam sisi
kanan di neraca tersebut dan aktiva di sebelah kiri. Manajer keuangan perlu
menetapkan jumlah uang yang harus muncul diatas dua garis bawah pada sisi kiri
neraca – yaitu, ukuran perusahaan. Bahkan ketika jumlah tersebut telah
diketahui, komposisi dari aktiva masih harus diputuskan pula. Contohnya,
seberapa banyak aktiva total perusahaan harus dialokasikan untuk kas atau untuk
persediaan? Begitu pula dengan sisi sebaliknya dari ivestasi yaitu diinvestasi
juga tidak boleh diabaikan. Aktiva tidak dapat lagi dijustifikasi secara
ekonomis mungkin harus dikurangi,ditiadakan, atau diganti.
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan penting kedua dalam
perusahaan adalah keputusan pendanaan. Dalam keputusan pendanaan manajer
berhubungan dengan sisi kanan neraca. Jika anda melihat bauran pendanaan dari
berbagai perusahaan di bidang industri, anda akan melihat berbagai perbedaan
yang mencolok. Beberapa perusahaan memiliki utang dalam jumlah yang relative
besar, sementara yang lainnya hampir bebas dari
utang. Apakah jenis dari pendanaan yang digunakan berbeda? Jika demiikan,
mengapa? Selain itu, dapatkah bauran tertentu pendanaan dianggap sebagai yang
terbaik?
Begitu bauran pendanaan telah
ditetapkan, manajer keuangan masih harus menetapkan cara terbaik untuk secara
fisik mendapatkan dana. Mekanisme untuk mendapatkan pinjaman jangka pendek,
cara memasuki sewa jangka panjang, atau negoisasi untuk penjualan obligasi atau
saham, haruslah dipahami oleh manajer keuangan.
3. Keputusan Manajemen Asset
Keputusan penting ketiga bagi
perusahaan adalah keputusan mengenai manajemen asset. Ketika asset telah
diperoleh dan pendanaan yang tepat telah tersedia, asset ini masih harus
dikelola secara efisien. Manajer keuangan dibebani berbagai tanggung jawab
operasional atas berbagai asset yang ada. Tanggung jawab ini membuat manajer
keuangan menjadi lebih memperhatikan manajemen “asset lancar” dari pada asset
tetap. Sejumlah besar tanggung jawab atas manajemen asset tetap berada di
tangan manajer operasional.
2.3 Peran Pasar Keuangan
Pasar uang merupakan sebuah
lembaga dan prosedur yang memberikan fasilitas transaksi untuk semua tipe
tagihan keuangan. Fungsi pasar uang adalah untuk memfasilitasi transfer dana
dari unit ekonomi surplus (pendapatan >
belanja) kepada unit ekonomi yang defisit (pendapatan < belanja).
Kalangan bisnis, individu, dan
pemerintah sering membutuhkan tambahan modal. Misalkan caroline power dan light
(CP&L) meramalkan adanya peningkatan kebutuhan listrik di Carolina utara,
dan perusahaan memutuskan untuk membangun sebuah pembangkit tenaga baru. Karena
CP&L sudah dipastikan tidak memiliki sekitar $1 miliar yang dibutuhkan
untuk membuat pembangkit tersebut, maka perusahaan harus mendapat modal dari
pasar keuangan. Dilain pihak, beberapa individu dan perusahaan memiliki
pendapatan yang lebih besar dari pada pengeluaran mereka sekarang. Sehingga
mereka memiliki dana untuk diinvestasikan kepasar keuangan. Maka dari itulah
tujuan dari pasar keuangan pada perekonomian adalah untuk mengalokasikan
tabungan secara efisien ke pengguna yang lebih membutuhkan.
2.4 Pasar Keuangan
1. Pasar Uang dan Pasar Modal
Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu
tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga
perbankan. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek. Produk
yang diperdangnkan di pasar uang seperti wesel jangka pendek,
sertifikat-sertifikat. sedangkan dalam
pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang seperti
saham, obligasi, wesel jangka panjang, sewa guna usaha.
2. Pasar Primer dan Pasar Sekunder
Pasar primer adalah pasar dimana
perusahaan mendapatkan modalnya dengan menerbitkan sekuritas-sekuritas baru.
Jika Microsoft ingin menerbitkan saham-saham biasa baru untuk mendapatkan
modal, maka hal tersebut merupakan transaksi pasar primer. Jadi perusahaan yang
menjual saham yang baru diterbitkan tersebut akan menerima dana hasil penjualan
atas penjualan di dalam suatu transaksi pasar primer.
Pasar sekunder adalah pasar dimana
sekuritas-sekuritas dan aktiva-aktiva keuangan lainnya di perdagangkan diantara
para investor setelah di terbitkan oleh perusahaan. Transaksi pada pasar ini
tidak meningkatkan jumlah total aktiva keuangan yang ada. Tetapi kehadiran
pasar sekunder meningkatkan likuiditas aktiva keuangan.
2.5 Perantara Keuangan
Aliran dana dari penabung ke
investor dapat bersifat langsung. Namun, jika ada perantara keuangan dalam
perekonomian, aliran tersebut bisa terjadi secara tidak langsung. Perantara
keuangan adalah lembaga keuangan yang menerima uang dari penabung dan
menggunakan dana tersebut untuk membuat pinjaman dan investasi keuangan lainnya
atas nama mereka sendiri. Perantara keuangan mencakup bank komersial, lembaga
tabungan, perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan keuangan, dan reksa
dana. Sehingga proses dimana penabung menyimpan dana di perantara keuangan dan
membiarkan perantara keuangan yang mengurus peminjamannya dengan investor
disebut Intermediasi keuangan.
1.
Bank.
bank adalah sumber dana yang paling penting untuk
perusahaan bisnis secara keseluruhan. Bank menyediakan tabungan dan rekening
giro bagi individu, perusahaan, dan pemerintah, serta kemudian juga memberikan
pinjaman dan investasi. Pinjaman untuk perusahaan bisnis dapat berupa pinjaman
musiman dan berjangka pendek, pinjaman berjangka menegah dan pinjaman hipotek.
Disamping menjalankan fungsi perbankan bank juga menyediakan pinjaman hipotek
bagi perusahaan dan mengatur dana pensiun. Lembaga deposito lainnya termasuk
lembaga simpan pinjam, dana tabungan bersama, dan lembaga kredit. Lembaga ini
terutama terlihat dengan individu, menerima tabungannya serta menyediakan
pinjaman perorangan, dan kredit rumah.
2.
Perusahaan asuransi.
Terdapat berbagai jenis perusahaan asuransi diantaranya
perusahaan asuransi property dan korban kecelakaan, dan perusahaan asuransi
jiwa. Perusahaan ini mengumpulkan pembayaran periodik dari apa yang diasuransikan
sebagai pengganti jika sesuatu yang buruk terjadi. Dengan dana yang diterima
dari pembayaran premi, perusahaan asuransi membuat cadangan dana. Cadangan ini
dan bagian dari modal perusahaan asuransi diinvestasikan dalam aktiva keuangan.
3.
Perantara keuangan lainnya.
Dana pensiun dan sejenisnya diadakan untuk menyediakan
pendapatan bagi individu ketika memasuki masa pensiun. Dala masa kerjanya,
pekerja biasanya membayar dana pensiun, sama dengan perusahaan mempekerjakan
mereka. Dana tersebut diinvestasikan dan dapat dibayar dalam jumlah kumulatif
secara periodik. Oleh karena sifatnya jangka panjang, dana pensiun dapat
diinvestasikan pada sekuritas jangka panjang. Jadi perusahaan banyak
berinvestasi pada saham dan obligasi.
Reksadana juga banyak berinvestasi pada saham dan
obligasi. Perusahaan ini menerima uang yang di kontribusikan oleh individu dan
menginvestasikannya pada jenis aktiva keuangan tertentu. Reksadana berhubungan
dengan manajemen perusahaan dimana perusahaan reksadana membayar biaya atas
manajemen investasi professional. Setiap orang memiliki presentasi khusus dari
reksadana yang besarnya bergantung pada investasi orang tersebut. Setiap orang
dapat menjual bagiannya kapan saja. Meskipun banyak reksadana hanya
berinvestasi pada saham biasa saja, ada juga yang memfokuskan pada obligasi
dalam instrument pasar uang.
Perusahaan keuangan. Biasa membuat pinjaman cicilan bagi
konsumen, pinjaman pribadi, dan pinjaman tetap untuk perusahaan. Perusahaan ini
menggalang modal melalui penerbitan dan peminjaman saham, yang beberapa
diantaranya adalah pinjaman jangka panjang yang dikeluarkan oleh bank.
Selanjutla barulah perusahaan ini memberikan pinjaman.
2.6 Broker Keuangan
Beberapa lembaga keuangan menjalankan fungsi broker atau
pialang. Ketika broker mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak
yang memiliki tabungan, mereka tidak melaksanakan fungsi peminjaman secara
langsung namun lebih sebagai mak comblang atau perantara.
Bankir investasi adalah perantara yang terlibat pada
penjualan saham dan obligasi perusahaan. Ketika perusahaan memutuskan untuk menggalang
dana, broker investasi biasanya membeli saham (secara grosiran) dan selanjutnya
menjual kepada investor secara eceran. Untuk jasanya, bankir investasi menerima
keuntungan dalam bentuk selisih antara jumlah yang dibayarkan perusahaan dengan
jumlah yang diterima dari harga jual sekuritas ke public.
Bankir hipotek terlibat dalam pengadaan dan pemberian
hipotek. Hipotek ini dapat secara langsung berasal dari individu atau bisnis
atau juga kontraktor dan agen real estate. Selanjutnya, bankir hipotek mencari
lebaga dan investor lain untuk hipotek tersebut. Meskipun bankir hipotek
biasanya tidak menyimpan hipotek dalam portofolionya untuk waktu yang lama,
mereka biasanya melayani hipotek bagi investor secara langsung. Untuk jasa ini
mereka menerima pembayaran.
2.7 Peran tingkat suku bunga
Setiap pelaku bisnis baik pengusaha,
manajer, individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis tidak terlepas
dari berbagai alternatif keputusan investasi dan pembiayaan. Keputusan
investasi dan pembiayaan merupakan keputusan yang saling bertalian seperti mata
uang dengan dua sisi, dimana satu sisi adalah keputusan investasi maka di sisi
lain adalah keputusan pembiayaan. Secara teoritis, keterandalan keputusan
investasi dan pembiayaan sangatlah bergantung pada tingkat suku bunga yang
berlaku. Menurut Lawrence J Gitman (2000) tingkat suku bunga merupakan
kompensasi yang harus dibayar oleh pihak peminjam (borrower) dana kepada
pihak yang meminjamkan (lender). Dari sudut pandang borrower tingkat
suku bunga merupakan biaya penggunaan dana (cost of borrowing funds)
yang harus dipertimbangkan dalam keputusan pembiayaan, sedangkan dari sudut
pandang lender tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil yang
diharapkan (required return).
faktor-faktor
utama yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat suku bunga pinjaman diantaranya:
1. Target Laba yang diinginkan
Jika
laba yang didapat dari modal pinjaman besar maka biaya yang dikeluarkan untuk
modal pinjaman juga besar, Jika laba yang didapat dari modal pinjaman kecil
maka biaya yang dikeluarkan untuk modal pinjaman juga kecil.
2. Kualitas Jaminan
Semakin
likuid jaminan (mudah dicairkan) yang diberikan, semakin rendah bunga kredit
yang dibebankan dan sebaliknya.
3. Jangka Waktu Faktor jangka waktu
sangat menentukan.
Semakin
panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan
besarnya kemungkinan resiko macet di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya,
jika pinjaman berjangka pendek, bunganya relatif rendah.
4. Reputasi Perusahaan
Reputasi
perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk bunga pinjaman.
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan
tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan
yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil.
5. Produk yang Kompetitif
Untuk
produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk
yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya
diharapkan lancar.
6. Hubungan Baik
Biasanya
bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada seseorang atau
lembaga. Dalam praktiknya, bank menggolongkan nasabah antara nasabah utama dan
nasabah biasa. Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas
nasabah yang bersangkutan kepada bank. Nasabah yang memiliki hubungan baik
dengan bank tentu penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
Faktor Lain
yang mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman:
1. Tingkat
inflasi
Tingkat inflasi akan sangat mempengaruhi tingkat suku bunga.
Semakin tinggi inflasi akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan suku bunga.
Hal ini terjadi karena pemberi pinjaman akan meminta suku bunga yang lebih
tinggi sebagai kompensasi turunnya daya beli mata uang di waktu yang akan
datang.
2. Permintaan uang
Semakin banyak jumlah permintaaan
uang maka tingkat suku bunga yang ditawarkan menjadi semakin tinggi.
3. Kebijaksanaan pemerintah
Tingkat suku bunga pinjaman tidak boleh melebihi harga yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah.
2.8 Tingkat Suku
Bunga dan Keputusan Bisnis
Struktur waktu dari tingkat suku
bunga menguraikan hubungan amtara tingkat suku bunga jangka panjang dan jangka
pendek. Struktur waktu memiliki arti penting bagi bendahara perusahaan yang
harus memutuskan untuk melakukan pinjaman dengan menerbitkan utang jangka
panjang atau utang jangka pendek.
Kurva
selama bulan april 2002 menunjukkan berapa jumlah yang harus dibayar oleh suatu
perusahaan untuk meminjam uang selama satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun,
dan seterusnya.
Seorang
peminjam bisnis tentu akan harus membayar lebih banyak, tetapi coba asumsikan
untuk sesaat bahwa kita kembali ke bulan april tahun 2002, umpamakan perusahaan
anda telah memutuskan untuk membangun sebuah pabrik baru dengan usia 18 tahun
dan menghabiskan biaya 1 Milyar Rupiah dan untuk memperoleh dana sebesar 1
Milyar Rupiah melalui surat penerbitan utang (atau pinjaman) dari pada melalui
penjualan saham. Jika anda meminjam tahun 2002 dalam basis jangka pendek
misalnya selama satu tahun maka biaya bunga anda untuk tahun tersebut 30 Juta
rupiah. Di lain pihak jika anda menggunakan pendanaan jangka panjang (18 tahun)
biaya bunganya akan menjadi 50 juta rupiah. Karena itu sepintas tampaknya anda
lebih baik menggunakan utang jangka pendek.
Akan
tetapi, pilihan tersebut terbukti dapat menjadi sebuah kesalahan fatal. Jika
anda Menggunakan utang jangka pendek, anda akan harus memperpanjang pinjaman
anda setiap tahun, dan tingkat suku bunga yang dibebankan untuk setiap pinjaman
baru akan mencerminkan tingkat suku bunga yang saat itu sedang berlaku. Tingkat
suku bunga dapat kembali ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya, dimana
dalam kasus sepert itu anda akan membayar 14 persen, atau 140 juta rupiah per
tahun. Pembayaran bunga seperti itu akan memotong, dan bahkan menghilangkan
keuntungan anda.
Di
lain pihak, jika anda menggunakan pinjaman jangka panjang di tahun 2002, biaya
bunga akan tetap konstan di angka 50 juta rupiah pertahun, sehingga jika
terjadi peningkatan tingkat suku bunga di perekonomian tidak akan memberikan
kerugian bagi anda. Anda mungkin akan mampu membeli pesaing-pesaing anda yang
bangkrut dengan harga murah karena kebangkrutan yang meningkat secara dramatis
ketika tingkat suku bunga naik, terutama karena banyak perusahaan yang terlalu
seirng menggunakan utang jangka pendek.
Apakah
semua penjelasan diatas artinya perusahaan sebaiknya selalu menghindari utang
jangka pendek? Tidak harus seperti itu. Jika inflasi turun selama beberapa
tahun ke depan, maka begitu pula tingkat suku bunga. Jika anda memiliki
pinjaman jangka panjang dalam tahun 2002 maka perusahaan anda akan berada di
dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan karena pesaingnya menggunakan
utang jangka pendek.
Keputusan-keputusan
pendanaan akan lebih mudah jika kita dapat membuat peramalan tingkat suku bunga
di masa depan secara akurat. Namun sayangnya, meramalkan tingkat suku bunga
dengan akurasi yang konsisten adalah sesuatu hal yang terletak di antara sulit
dan mustahil. Orang yang mendapat penghasilan dengan menjual ramalan tingkat
suku bunga mengatakan sulit, tetapi banyak orang mengatakan hal itu adalah
sesuatu yang mustahil.
Dalam
kenyataan ini, kebijakan keuangan yang baik, meminta diminta diadakannya
pencampuran utang jangka pendekdan jangka panjang, sehingga perusahaan dapat
bertahan hidup di tingkat suku bunga manapun.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Berbagai
faktor eksternalitas yang dihadapi perusahaan seperti Persaingan perusahaan
yang semakin berat, perubahan teknologi, ketidakstabilan inflasi dan tingkat
bunga, ketidakpastian ekonomi diseluruh dunia, nilai tukar yang berfluktuasi,
berbagai perubahan hukum pajak, serta masalah etika atas beberapa kesepakatan
keuangan tertentu, harus ditangani hampir setiap hari. disinilah Manajer
keuangan memainkan peranan penting dalam perkembangan perusahaan modern.
Manajemen keuangan berkepentingan mencari cara bagaimana menciptakan dan
menjaga nilai ekonomis atau kesejahteraan bagi suatu perusahaan.
2. Peran pasar uang dalam manajemen keuangan disini
adalah untuk memfasilitasi transfer dana dari unit ekonomi surplus (pendapatan > belanja) kepada unit ekonomi yang
defisit (pendapatan < belanja).
3. Peran
tingkat bunga dalam manajemen keuangan disini adalah yang paling dominan. bunga
dapat berfluktuasi setiap saat tergantung stabilitas perekonomian suatu negara,
manajemen keuangan harus jeli dalam memasuki pasar uang. Jika pinjaman yang
seharusnya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang tetapi pinjaman tersebut
di lakukan dalam jangka waktu yang pendek atau sebaliknya, maka berakibat laba
yang akan didapat perusahaan akan berkurang atau bahkan hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Van horne, james.2001.Prinsip-prinsip
manajemen keuangan.Jakarta:Salemba empat
Brigham & Houston.2009.Dasar-dasar
manajemen keuangan.Jakarta:Salemba empat
Mishkin,Frederic.2008.Ekonomi
uang,perbankan,dan pasar keuangan.jakarta:salamba empar
0 komentar:
Posting Komentar