FOLLOW SOSIAL MEDIA KAMI

.

Bagikan

Bagikan
Kunjungi kelompokakuntansi.blogspot.com

MAKALAH PERANAN PASAR UANG DAN TINGKAT SUKU BUNGA DALAM MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang Masalah

            Manajemen keuangan berkepentingan mencari cara bagaimana menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan harus difokuskan pada penciptaan kesejahteraan. Untuk dapat menciptakan kesejahteraan perusahaan dituntut mampu memanfaatkan sumber daya yang terbatas dan beroperasi pada tingkat produktivitas yang optimal. Pada saat dana internal perusahaan tidak mencukupi untuk menjalankan kegiatan usahanya, biasanya perusahaan akan mencari modal pembiayaan eksternal biasanya melalui pasar uang. Metode pembiayaan yang paling disukai adalah utang dibandingkan saham. Hal ini dikarenakan bunga utang dapat dikurangkan dari pendapatan saat dilakukan perhitungan pajak, sedangkan deviden pada saham tidak.


1.2     Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan. Maka titik permasalahan yang penulis angkat adalah:
1.       Bagaimanakah peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan ?
2.       Bagaimanakah peran pasar uang dalam manajemen keuangan ?
3.       Bagaimanakah peran tingkat bunga dalam manajemen keuangan ?

1.3       Tujuan Penulisan

            Berdasarkan latar belakang dan masalah yang penulis angkat. Maka dengan adanya makalah ini penulis harapkan :
1.         Kita dapat mengetahui Bagaimana peran manajemen keuangan dalam suatu   perusahaan
2.       Kita dapat mengetahui Bagaimana peran pasar uang dalam manajemen         keuangan
3.       Kita dapat mengetahui Bagaimana peran tingkat bunga dalam manajemen     keuangan

BAB II ISI


2.1       Peran Manajemen Keuangan

            Manajer keuangan memainkan peranan penting dalam perkembangan perusahaan modern. Hal ini dulu tidaklah demikian.hingga sekitar awal pertengahan tahun 1900-an, tugas utama manajer keuangan adalah menggalang dana dan mengelola posisi kas perusahaan mereka-dan hamper semuanya hanya seputar hal tersebut. Pada era 1950-an, peningkatan penerimaan konsep nilai sekarang mendorong para manajer keuangan memperluas tanggung jawab mereka dan menaruh perhatian pada pemilihan proyek investasi modal.
            Kini, berbagai faktor eksternalitas memiliki dampak yang makin meningkat atas manajer keuangan. Persaingan perusahaan yang semakin berat,perubahan teknologi, ketidakstabilan inflasi dan tingkat bunga, ketidakpastian ekonomi diseluruh dunia, nilai tukar yang berfluktuasi, berbagai perubahan hukum pajak, serta masalah etika atas beberapa kesepakatan keuangan tertentu, harus ditangani hamper setiap hari. Akibatnya keuangan memainkan peranan yang jauh lebih penting dari sebelumnya di dalam perusahaan.
            Jadi berdasarkan uraian diatas Manajemen Keuangan adalah salah satu bidang manajemen yang berkaitan dengan perolehan, pendanaan, dan manajemen aktiva dengan beberapa tujuan umum sebagai latar belakangnya. Jadi, fungsi utama: investasi, pendanaan, dan manajemen asset.


2.2       Tiga Area Utama Manajemen Keuangan

1.         Keputusan Perancanaan
            Keputusan investasi adalah hal yang paling penting dari ketiga keputusan tersebut ketika perusahaan ingin menciptakan nilai. Hal tersebut dimulai dengan penetapan jumlah total aktiva yang perlu dimiliki oleh perusahaan. Bayangkan neraca perusahaan dalam pikiran anda sejenak. Bayangkan kewajiban dan equitas pemilik yang tercantum dalam sisi kanan di neraca tersebut dan aktiva di sebelah kiri. Manajer keuangan perlu menetapkan jumlah uang yang harus muncul diatas dua garis bawah pada sisi kiri neraca – yaitu, ukuran perusahaan. Bahkan ketika jumlah tersebut telah diketahui, komposisi dari aktiva masih harus diputuskan pula. Contohnya, seberapa banyak aktiva total perusahaan harus dialokasikan untuk kas atau untuk persediaan? Begitu pula dengan sisi sebaliknya dari ivestasi yaitu diinvestasi juga tidak boleh diabaikan. Aktiva tidak dapat lagi dijustifikasi secara ekonomis mungkin harus dikurangi,ditiadakan, atau diganti.

2.         Keputusan Pendanaan
            Keputusan penting kedua dalam perusahaan adalah keputusan pendanaan. Dalam keputusan pendanaan manajer berhubungan dengan sisi kanan neraca. Jika anda melihat bauran pendanaan dari berbagai perusahaan di bidang industri, anda akan melihat berbagai perbedaan yang mencolok. Beberapa perusahaan memiliki utang dalam jumlah yang relative besar, sementara yang lainnya hampir bebas     dari utang. Apakah jenis dari pendanaan yang digunakan berbeda? Jika demiikan, mengapa? Selain itu, dapatkah bauran tertentu pendanaan dianggap sebagai yang terbaik?
            Begitu bauran pendanaan telah ditetapkan, manajer keuangan masih harus menetapkan cara terbaik untuk secara fisik mendapatkan dana. Mekanisme untuk mendapatkan pinjaman jangka pendek, cara memasuki sewa jangka panjang, atau negoisasi untuk penjualan obligasi atau saham, haruslah dipahami oleh manajer keuangan.

3.         Keputusan Manajemen Asset
            Keputusan penting ketiga bagi perusahaan adalah keputusan mengenai manajemen asset. Ketika asset telah diperoleh dan pendanaan yang tepat telah tersedia, asset ini masih harus dikelola secara efisien. Manajer keuangan dibebani berbagai tanggung jawab operasional atas berbagai asset yang ada. Tanggung jawab ini membuat manajer keuangan menjadi lebih memperhatikan manajemen “asset lancar” dari pada asset tetap. Sejumlah besar tanggung jawab atas manajemen asset tetap berada di tangan manajer operasional.

2.3       Peran Pasar Keuangan

            Pasar uang merupakan sebuah lembaga dan prosedur yang memberikan fasilitas transaksi untuk semua tipe tagihan keuangan. Fungsi pasar uang adalah untuk memfasilitasi transfer dana dari unit ekonomi surplus (pendapatan > belanja) kepada unit ekonomi yang defisit (pendapatan < belanja).
            Kalangan bisnis, individu, dan pemerintah sering membutuhkan tambahan modal. Misalkan caroline power dan light (CP&L) meramalkan adanya peningkatan kebutuhan listrik di Carolina utara, dan perusahaan memutuskan untuk membangun sebuah pembangkit tenaga baru. Karena CP&L sudah dipastikan tidak memiliki sekitar $1 miliar yang dibutuhkan untuk membuat pembangkit tersebut, maka perusahaan harus mendapat modal dari pasar keuangan. Dilain pihak, beberapa individu dan perusahaan memiliki pendapatan yang lebih besar dari pada pengeluaran mereka sekarang. Sehingga mereka memiliki dana untuk diinvestasikan kepasar keuangan. Maka dari itulah tujuan dari pasar keuangan pada perekonomian adalah untuk mengalokasikan tabungan secara efisien ke pengguna yang lebih membutuhkan.


2.4       Pasar Keuangan

1.         Pasar Uang dan Pasar Modal
            Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek. Produk yang diperdangnkan di pasar uang seperti wesel jangka pendek, sertifikat-sertifikat.  sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang seperti saham, obligasi, wesel jangka panjang, sewa guna usaha.


2.         Pasar Primer dan Pasar Sekunder
            Pasar primer adalah pasar dimana perusahaan mendapatkan modalnya dengan menerbitkan sekuritas-sekuritas baru. Jika Microsoft ingin menerbitkan saham-saham biasa baru untuk mendapatkan modal, maka hal tersebut merupakan transaksi pasar primer. Jadi perusahaan yang menjual saham yang baru diterbitkan tersebut akan menerima dana hasil penjualan atas penjualan di dalam suatu transaksi pasar primer.
            Pasar sekunder adalah pasar dimana sekuritas-sekuritas dan aktiva-aktiva keuangan lainnya di perdagangkan diantara para investor setelah di terbitkan oleh perusahaan. Transaksi pada pasar ini tidak meningkatkan jumlah total aktiva keuangan yang ada. Tetapi kehadiran pasar sekunder meningkatkan likuiditas aktiva keuangan.


2.5       Perantara Keuangan
            Aliran dana dari penabung ke investor dapat bersifat langsung. Namun, jika ada perantara keuangan dalam perekonomian, aliran tersebut bisa terjadi secara tidak langsung. Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang menerima uang dari penabung dan menggunakan dana tersebut untuk membuat pinjaman dan investasi keuangan lainnya atas nama mereka sendiri. Perantara keuangan mencakup bank komersial, lembaga tabungan, perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan keuangan, dan reksa dana. Sehingga proses dimana penabung menyimpan dana di perantara keuangan dan membiarkan perantara keuangan yang mengurus peminjamannya dengan investor disebut Intermediasi keuangan.


1.                  Bank.
            bank adalah sumber dana yang paling penting untuk perusahaan bisnis secara keseluruhan. Bank menyediakan tabungan dan rekening giro bagi individu, perusahaan, dan pemerintah, serta kemudian juga memberikan pinjaman dan investasi. Pinjaman untuk perusahaan bisnis dapat berupa pinjaman musiman dan berjangka pendek, pinjaman berjangka menegah dan pinjaman hipotek. Disamping menjalankan fungsi perbankan bank juga menyediakan pinjaman hipotek bagi perusahaan dan mengatur dana pensiun. Lembaga deposito lainnya termasuk lembaga simpan pinjam, dana tabungan bersama, dan lembaga kredit. Lembaga ini terutama terlihat dengan individu, menerima tabungannya serta menyediakan pinjaman perorangan, dan kredit rumah.

2.             Perusahaan asuransi.
            Terdapat berbagai jenis perusahaan asuransi diantaranya perusahaan asuransi property dan korban kecelakaan, dan perusahaan asuransi jiwa. Perusahaan ini mengumpulkan pembayaran periodik dari apa yang diasuransikan sebagai pengganti jika sesuatu yang buruk terjadi. Dengan dana yang diterima dari pembayaran premi, perusahaan asuransi membuat cadangan dana. Cadangan ini dan bagian dari modal perusahaan asuransi diinvestasikan dalam aktiva keuangan.

3.             Perantara keuangan lainnya.
            Dana pensiun dan sejenisnya diadakan untuk menyediakan pendapatan bagi individu ketika memasuki masa pensiun. Dala masa kerjanya, pekerja biasanya membayar dana pensiun, sama dengan perusahaan mempekerjakan mereka. Dana tersebut diinvestasikan dan dapat dibayar dalam jumlah kumulatif secara periodik. Oleh karena sifatnya jangka panjang, dana pensiun dapat diinvestasikan pada sekuritas jangka panjang. Jadi perusahaan banyak berinvestasi pada saham dan obligasi.
            Reksadana juga banyak berinvestasi pada saham dan obligasi. Perusahaan ini menerima uang yang di kontribusikan oleh individu dan menginvestasikannya pada jenis aktiva keuangan tertentu. Reksadana berhubungan dengan manajemen perusahaan dimana perusahaan reksadana membayar biaya atas manajemen investasi professional. Setiap orang memiliki presentasi khusus dari reksadana yang besarnya bergantung pada investasi orang tersebut. Setiap orang dapat menjual bagiannya kapan saja. Meskipun banyak reksadana hanya berinvestasi pada saham biasa saja, ada juga yang memfokuskan pada obligasi dalam instrument pasar uang.
            Perusahaan keuangan. Biasa membuat pinjaman cicilan bagi konsumen, pinjaman pribadi, dan pinjaman tetap untuk perusahaan. Perusahaan ini menggalang modal melalui penerbitan dan peminjaman saham, yang beberapa diantaranya adalah pinjaman jangka panjang yang dikeluarkan oleh bank. Selanjutla barulah perusahaan ini memberikan pinjaman.


2.6       Broker Keuangan

            Beberapa lembaga keuangan menjalankan fungsi broker atau pialang. Ketika broker mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki tabungan, mereka tidak melaksanakan fungsi peminjaman secara langsung namun lebih sebagai mak comblang atau perantara.
            Bankir investasi adalah perantara yang terlibat pada penjualan saham dan obligasi perusahaan. Ketika perusahaan memutuskan untuk menggalang dana, broker investasi biasanya membeli saham (secara grosiran) dan selanjutnya menjual kepada investor secara eceran. Untuk jasanya, bankir investasi menerima keuntungan dalam bentuk selisih antara jumlah yang dibayarkan perusahaan dengan jumlah yang diterima dari harga jual sekuritas ke public.
            Bankir hipotek terlibat dalam pengadaan dan pemberian hipotek. Hipotek ini dapat secara langsung berasal dari individu atau bisnis atau juga kontraktor dan agen real estate. Selanjutnya, bankir hipotek mencari lebaga dan investor lain untuk hipotek tersebut. Meskipun bankir hipotek biasanya tidak menyimpan hipotek dalam portofolionya untuk waktu yang lama, mereka biasanya melayani hipotek bagi investor secara langsung. Untuk jasa ini mereka menerima pembayaran.


2.7       Peran tingkat suku bunga
           
            Setiap pelaku bisnis baik pengusaha, manajer, individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis tidak terlepas dari berbagai alternatif keputusan investasi dan pembiayaan. Keputusan investasi dan pembiayaan merupakan keputusan yang saling bertalian seperti mata uang dengan dua sisi, dimana satu sisi adalah keputusan investasi maka di sisi lain adalah keputusan pembiayaan. Secara teoritis, keterandalan keputusan investasi dan pembiayaan sangatlah bergantung pada tingkat suku bunga yang berlaku. Menurut Lawrence J Gitman (2000) tingkat suku bunga merupakan kompensasi yang harus dibayar oleh pihak peminjam (borrower) dana kepada pihak yang meminjamkan (lender). Dari sudut pandang borrower tingkat suku bunga merupakan biaya penggunaan dana (cost of borrowing funds) yang harus dipertimbangkan dalam keputusan pembiayaan, sedangkan dari sudut pandang lender tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil yang diharapkan (required return).

faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat suku bunga pinjaman diantaranya:
1. Target Laba yang diinginkan
            Jika laba yang didapat dari modal pinjaman besar maka biaya yang dikeluarkan untuk modal pinjaman juga besar, Jika laba yang didapat dari modal pinjaman kecil maka biaya yang dikeluarkan untuk modal pinjaman juga kecil.
2. Kualitas Jaminan
            Semakin likuid jaminan (mudah dicairkan) yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
3. Jangka Waktu Faktor jangka waktu sangat menentukan.
            Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika pinjaman berjangka pendek, bunganya relatif rendah.
4. Reputasi Perusahaan
            Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil.
5. Produk yang Kompetitif
            Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.
6. Hubungan Baik
            Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada seseorang atau lembaga. Dalam praktiknya, bank menggolongkan nasabah antara nasabah utama dan nasabah biasa. Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan kepada bank. Nasabah yang memiliki hubungan baik dengan bank tentu penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.

Faktor Lain yang mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman:
1. Tingkat inflasi
Tingkat inflasi akan sangat mempengaruhi tingkat suku bunga. Semakin tinggi inflasi akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan suku bunga. Hal ini terjadi karena pemberi pinjaman akan meminta suku bunga yang lebih tinggi sebagai kompensasi turunnya daya beli mata uang di waktu yang akan datang.
2. Permintaan uang
Semakin banyak jumlah permintaaan uang maka tingkat suku bunga yang ditawarkan menjadi semakin tinggi.
3. Kebijaksanaan pemerintah
Tingkat suku bunga pinjaman tidak boleh melebihi harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.


2.8       Tingkat Suku Bunga dan Keputusan Bisnis

            Struktur waktu dari tingkat suku bunga menguraikan hubungan amtara tingkat suku bunga jangka panjang dan jangka pendek. Struktur waktu memiliki arti penting bagi bendahara perusahaan yang harus memutuskan untuk melakukan pinjaman dengan menerbitkan utang jangka panjang atau utang jangka pendek.


            Kurva selama bulan april 2002 menunjukkan berapa jumlah yang harus dibayar oleh suatu perusahaan untuk meminjam uang selama satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun, dan seterusnya.
            Seorang peminjam bisnis tentu akan harus membayar lebih banyak, tetapi coba asumsikan untuk sesaat bahwa kita kembali ke bulan april tahun 2002, umpamakan perusahaan anda telah memutuskan untuk membangun sebuah pabrik baru dengan usia 18 tahun dan menghabiskan biaya 1 Milyar Rupiah dan untuk memperoleh dana sebesar 1 Milyar Rupiah melalui surat penerbitan utang (atau pinjaman) dari pada melalui penjualan saham. Jika anda meminjam tahun 2002 dalam basis jangka pendek misalnya selama satu tahun maka biaya bunga anda untuk tahun tersebut 30 Juta rupiah. Di lain pihak jika anda menggunakan pendanaan jangka panjang (18 tahun) biaya bunganya akan menjadi 50 juta rupiah. Karena itu sepintas tampaknya anda lebih baik menggunakan utang jangka pendek.
            Akan tetapi, pilihan tersebut terbukti dapat menjadi sebuah kesalahan fatal. Jika anda Menggunakan utang jangka pendek, anda akan harus memperpanjang pinjaman anda setiap tahun, dan tingkat suku bunga yang dibebankan untuk setiap pinjaman baru akan mencerminkan tingkat suku bunga yang saat itu sedang berlaku. Tingkat suku bunga dapat kembali ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya, dimana dalam kasus sepert itu anda akan membayar 14 persen, atau 140 juta rupiah per tahun. Pembayaran bunga seperti itu akan memotong, dan bahkan menghilangkan keuntungan anda.
            Di lain pihak, jika anda menggunakan pinjaman jangka panjang di tahun 2002, biaya bunga akan tetap konstan di angka 50 juta rupiah pertahun, sehingga jika terjadi peningkatan tingkat suku bunga di perekonomian tidak akan memberikan kerugian bagi anda. Anda mungkin akan mampu membeli pesaing-pesaing anda yang bangkrut dengan harga murah karena kebangkrutan yang meningkat secara dramatis ketika tingkat suku bunga naik, terutama karena banyak perusahaan yang terlalu seirng menggunakan utang jangka pendek.
            Apakah semua penjelasan diatas artinya perusahaan sebaiknya selalu menghindari utang jangka pendek? Tidak harus seperti itu. Jika inflasi turun selama beberapa tahun ke depan, maka begitu pula tingkat suku bunga. Jika anda memiliki pinjaman jangka panjang dalam tahun 2002 maka perusahaan anda akan berada di dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan karena pesaingnya menggunakan utang jangka pendek.
            Keputusan-keputusan pendanaan akan lebih mudah jika kita dapat membuat peramalan tingkat suku bunga di masa depan secara akurat. Namun sayangnya, meramalkan tingkat suku bunga dengan akurasi yang konsisten adalah sesuatu hal yang terletak di antara sulit dan mustahil. Orang yang mendapat penghasilan dengan menjual ramalan tingkat suku bunga mengatakan sulit, tetapi banyak orang mengatakan hal itu adalah sesuatu yang mustahil.
            Dalam kenyataan ini, kebijakan keuangan yang baik, meminta diminta diadakannya pencampuran utang jangka pendekdan jangka panjang, sehingga perusahaan dapat bertahan hidup di tingkat suku bunga manapun.

BAB III PENUTUP


3.1     Kesimpulan

1.       Berbagai faktor eksternalitas yang dihadapi perusahaan seperti Persaingan perusahaan yang semakin berat, perubahan teknologi, ketidakstabilan inflasi dan tingkat bunga, ketidakpastian ekonomi diseluruh dunia, nilai tukar yang berfluktuasi, berbagai perubahan hukum pajak, serta masalah etika atas beberapa kesepakatan keuangan tertentu, harus ditangani hampir setiap hari. disinilah Manajer keuangan memainkan peranan penting dalam perkembangan perusahaan modern. Manajemen keuangan berkepentingan mencari cara bagaimana menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kesejahteraan bagi suatu perusahaan.

2.         Peran pasar uang dalam manajemen keuangan disini adalah untuk memfasilitasi transfer dana dari unit ekonomi surplus (pendapatan > belanja) kepada unit ekonomi yang defisit (pendapatan < belanja).

3.         Peran tingkat bunga dalam manajemen keuangan disini adalah yang paling dominan. bunga dapat berfluktuasi setiap saat tergantung stabilitas perekonomian suatu negara, manajemen keuangan harus jeli dalam memasuki pasar uang. Jika pinjaman yang seharusnya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang tetapi pinjaman tersebut di lakukan dalam jangka waktu yang pendek atau sebaliknya, maka berakibat laba yang akan didapat perusahaan akan berkurang atau bahkan hilang.

DAFTAR PUSTAKA


Van horne, james.2001.Prinsip-prinsip manajemen keuangan.Jakarta:Salemba empat
Brigham & Houston.2009.Dasar-dasar manajemen keuangan.Jakarta:Salemba empat

Mishkin,Frederic.2008.Ekonomi uang,perbankan,dan pasar keuangan.jakarta:salamba empar

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com